samudrafakta.com
Bedah Fakta

16 Artefak yang Disinyalir Membuktikan Keberadaan Teknologi Tinggi pada Peradaban Jutaan Tahun Lalu

Ilustrasi relief yang menggambarkan peradaban pada masa lalu. FOTO: Canva
JAKARTA—Menurut pandangan sejarah konvensional, manusia sebagaimana bentuk kita sekarang ini baru hidup di Bumi selama sekitar 200.000 tahun. Sementara peradaban maju baru muncul beberapa ribu tahun lalu. Namun, beberapa penemuan artefak bersejarah yang ditemukan oleh para ilmuwan sepertinya bakal merevisi pemahaman tersebut.

Manusia saat ini percaya pada narasi yang menyebut bahwa sebagian besar kecerdasan mekanik yang dikenal pada zaman modern mulai berkembang setelah Revolusi Industri beberapa ratus tahun lalu. Namun, teori ini sepertinya perlu direvisi setelah banyak ilmuwan menemukan objek yang mereka sebut sebagai oopart (out-of-place artifacts/artefak yang tidak pada tempatnya).

Oopart adalah istilah yang digunakan untuk menyebut puluhan benda prasejarah yang ditemukan di berbagai tempat di dunia, yang disinyalir menunjukkan tingkat kemajuan teknologi yang menurut pengetahuan manusia modern “tidak sesuai dengan zaman pembuatannya”—di mana teknologi tersebut diciptakan jauh sebelum masa Revolusi Industri.

Banyak ilmuwan yang mencoba menjelaskan penemuan tersebut menggunakan teori fenomena alam. Namun, sebagian ilmuwan lainnya menilai, penjelasan seperti itu mengabaikan semakin banyak bukti bahwa peradaban prasejarah memiliki pengetahuan teknologi canggih yang hilang selama berabad-abad, dan kemudian dikembangkan kembali di zaman modern.

Baca Juga :   Syekh Syamsuddin Al-Wasil, Guru Spiritual Prabu Jayabhaya

Apa saja penemuan teknologi itu?

Berikut ini beragam oopart yang pernah ditemukan oleh ilmuwan, yang diperkirakan berasal dari jutaan hingga ratusan tahun lalu, namun semuanya menunjukkan kemajuan teknologi yang dinilai jauh lebih maju pada zamannya—setidaknya menurut narasi yang berkembang saat ini.

1. Baterai Berusia 2.000 Tahun

Ilustrasi baterai Bagdad dari gambar artefak museum. FOTO: Ironie/Wikimedia Commons

 

Stoples tanah liat dengan sumbat aspal dan batang besi yang dibuat sekitar 2.000 tahun lalu ditemukan di luar Baghdad, Irak. Benda ini, menurut para ilmuwan, terbukti mampu menghasilkan listrik lebih dari satu volt.

“Baterai” kuno ini ditemukan oleh arkeolog Jerman Wilhelm Konig pada tahun 1938.

“Baterai selalu menarik minat sebagai barang antik,” kata Dr. Paul Craddock, pakar metalurgi di British Museum, kepada BBC pada tahun 2003.

“(Penemuan) itu hanya sekali saja. Sejauh yang kami tahu, belum ada orang lain yang menemukan hal seperti ini. Ini adalah hal-hal yang aneh; salah satu teka-teki kehidupan,” katanya.

Menjadi teka-teki karena masyarakat modern telanjur ‘sepakat’ bahwa baterai baru ditemukan oleh Alessandro Volta pada tahun 1800—namun penemuan semacam baterai berusia 2.000 tahun tersebut sepertinya bakal ‘mengoreksi kesepakatan’ itu.

Baca Juga :   Libur Nataru, Bandara Juanda Dirikan Posko Terpadu

2. Bola Lampu Mesir Kuno

Benda mirip bola lampu yang diukir di ruang bawah tanah di bawah Kuil Hathor di Mesir. FOTO: Lasse Jensen/Wikimedia Commons

 

Sebuah relief kuno—yang berusia ribuan tahun—ditemukan di bawah Kuil Hathor di Dendera, Mesir, menggambarkan sosok-sosok yang berdiri mengelilingi benda besar mirip bola lampu.

Erich Von Daniken, yang menulis Chariot of the Gods, menciptakan model bohlam yang berfungsi ketika dihubungkan ke sumber listrik, memancarkan cahaya keunguan yang menakutkan.

Apabila benda itu benar lampu, maka pengetahuan umum yang menyebut bahwa perangkat elektronik ini baru ditemukan pada tahun 1870 oleh Alexander Graham Bell perlu direvisi.

Artikel Terkait

Leave a Comment