samudrafakta.com
Catatan

Maju-Mundur Masing-masing Tiga Langkah sebelum Mengambil Keputusan

Ilustrasi berpikir panjan dan jernih sebelum mengambil kesimpulan atau keputusan. FOTO: Ilustrasi Canva.
Di zaman yang serba abu-abu seperti sekarang ini—di mana benar-salah serba berkelindan—ada baiknya kita tidak grusa-grusu dalam menyimpulkan sesuatu. Paksalah diri kita untuk berpikir panjang dan jernih. Biar tidak menyesal kemudian.

Soal berpikir panjang dan jernih, ada kisah menarik dari seorang guru Zen. Suatu saat guru itu dimintai nasihat oleh seorang prajurit. “Guru,” kata prajurit itu, “saya mau membeli kebijaksanaan. Beri saya kebijaksanaan yang paling mahal”.

“Baik, saya beri kamu kebijaksanaan paling mahal,” kata guru Zen. 

“Sebelum kamu memutuskan sesuatu,” kata guru Zen kepada prajurit itu, “majulah tiga langkah dan mundurlah tiga langkah. Baru setelah itu ambillah keputusan.”

Si prajurit heran, masa’ kebijaksanaan paling mahal seperti itu? Tetapi dia tetap membayar sebagaimana janjinya di awal. 

Setelah itu dia pulang.

Begitu sampai di rumah, dia melihat ada sendal orang yang tidak dia kenal di depan rumahnya, sementara di dalam rumah ada istrinya. Dia pun berpikiran buruk, lalu mengendap-endap menuju kamar. 

Di kamar dia melihat istrinya sedang tidur dengan orang lain, tetapi wajahnya tidak kelihatan. Si prajurit marah dan langsung menghunus pedang. Mau dia bunuh orang itu.

Ketika itulah dia teringat nasihat guru Zen yang sudah dia bayar mahal. Sebelum memutuskan membunuh orang yang bersama istrinya, dia maju tiga langkah dan mundur tiga langkah. 

Ketika itulah istrinya bangun dan bingung melihat suaminya menghunus pedang. Orang yang tidur di sebelahnya juga bangun. Ternyata orang tersebut adalah saudara perempuan istrinya. Untung tidak jadi dibunuhnya.

Hikmah dari kisah ini adalah, jangan terburu-buru mengambil keputusan. Ada apa-apa itu dipikir dulu menggunakan akal sehat. Dengan begitu akan muncul jawaban terbaik. Jangan memutuskan dengan grusa-grusu. Jangan emosi. ◼︎

Leave a Comment