samudrafakta.com
Kuliner

Sedap, Siomay Tempati Urutan Teratas Daftar 100 Makanan Asia Tenggara Terbaik

Taste Atlas menobatkan siomay sebagai makanan terbaik dalam daftar 100 Makanan Asia Tenggara Terbaik keluaran terbaru. FOTO: Dok. SF
SURABAYA—Taste Atlas merilis daftar terbaru 100 Makanan Terbaik asal Asia Tenggara atau Top 100 South East Asian Food.  Dari 10 teratas daftar makanan terbaik ini, lima di antaranya adalah makanan khas Indonesia. Siomay menempati posisi pertama!

Taste Atlas adalah media daring yang memuat ensiklopedia rasa serta daftar hidangan tradisional dunia, bahan-bahan lokal, dan restauran otentik dari berbagai negara di dunia.

Untuk menentukan peringkat tersebut, para pembaca Taste Alas akan memberikan penilaian terhadap makanan yang ada di seluruh dunia.

Dalam daftar 100 Makanan Asia Tenggara Teratas ini, tercatat sebanyak 15.139 pemirsa memberikan penilaiannya hingga 16 Maret 2024. Sebanyak sepuluh jenis makanan asal Indonesia masuk ke dalam daftar 100 makanan terbaik asal Asia Tenggara versi Taste Atlas. Siomay menduduki peringkat teratas.

Berdasarkan daftar Top 100 South East Asian Food versi Taste Atlas, total 100 makanan khas negara-negara Asia Tenggara dinyatakan sebagai makanan terbaik di dunia.

Dalam daftar tersebut, terdapat 29 makanan Indonesia, lima dari Malaysia, 14 dari Thailand, 17 dari Vietnam, 25 dari Filipina, satu dari Laos, satu dari Kamboja, satu dari Myanmar, serta tujuh makanan dari Singapura.

Baca Juga :   Ini Daftar 5 Makanan Terburuk Asal Indonesia Versi Taste Atlas, Dari Buntil hingga Cilok

Berikut daftar 10 makanan khas Asia Tenggara terbaik versi Taste Atlas per Maret 2024.

1. Siomay (Indonesia): 4,8 bintang

Pangsit siomay menjadi masakan Asia Tenggara terbaik menurut pemirsa Taste Atlas pada 2024. Makanan ini merupakan masakan Indonesia yang berasal dari warga Tionghoa.

Siomay terbuat dari pangsit kukus diisi daging ikan dengan tambahan telur, kentang, kubis, tahu, atau pare. Semua bahan dipotong dan diberi siraman saus kacang, kecap manis, sambal, serta sedikit perasan jeruk nipis.

2. Roti Canai (Malaysia): 4,7 bintang

Roti canai berasal dari pekerja India yang menyebarkan resep masakan ini saat merantau ke Malaysia.

Roti canai juga dikenal di negara sekitarnya, seperti Indonesia, Brunei, dan Thailand. Roti canai merupakan roti pipih goreng yang terbuat dari tepung, air, telur, dan mentega tradisional India bernama ghee.

Adonan roti canai dilipat berkali-kali sehingga punya tekstur berlapis dengan bagian dalam lembut dan lapisan luar renyah.

3. Pempek (Palembang, Indonesia): 4,7 bintang

Pempek khas Palembang konon berasal dari ide warga yang bosan makan ikan goreng atau bakar. Orang itu lalu menggiling daging ikan untuk membuat pempek. Seiring waktu, masakan ini diterima banyak orang dan menjadi makanan tradisional khas Indonesia.

Baca Juga :   Nanas Madu Ada karena “Naturalisasi” yang Tak Disengaja

Pempek terbuat dari daging ikan giling yang dicampur tapioka. Adonan ini lantas dibentuk dan dikukus sampai matang. Untuk memakannya, pempek harus digoreng ulang dan disajikan dengan cuko atau cuka khas pempek.

4. Rawon (Surabaya, Indonesia): 4,7 bintang

Rawon merupakan masakan khas Surabaya, Jawa Timur. Sup ini terbuat dari rebusan daging sapi dan rempah-rempah seperti kluwek, daun jeruk, serai, jahe, dan cabai. Kunci dari rawon adalah penggunaan buah hitam bernama kluwek. Rempah ini menimbulkan warna kehitaman yang khas pada rawon.

5. Karipap (Malaysia): 4,7 bintang

Karipap atau curry puff kabarnya ditemukan orang Melayu dari Semenanjung Malaya serta sebagian Sumatera dan Kalimantan. Namun, makanan ini juga populer di Thailand dan Singapura.

Makanan yang bentuknya mirip pastel dari Indonesia ini dibuat dengan cara digoreng atau dipanggang dengan isian kari ayam dan kentang, tuna, sarden, dan rendang daging sapi.

Artikel Terkait

Leave a Comment