samudrafakta.com
Bedah Fakta

Sang Pendidik Soewardi Soeryaningrat [1]: Politisi, Wartawan ‘Radikal’, Penggagas Konsep Pendidikan Tripusat dan Among

Ki Hadjar Dewantara pernah menjadi politisi dan wartawan sebelum terjun lebih dalam di dunia pendidikan nasional. FOTO: Arsip Nasional
Ki Hadjar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan pertama di Indonesia, yang ketika itu bernama Menteri Pengajaran. Mantan wartawan dan politisi ‘radikal’ yang bikin Pemerintah Kolonial Belanda ‘keder’.

Raden Mas Soewardi Soeryaningrat lahir pada 1889, ia merupakan putra Kanjeng Haryo Soeryaningrat, anak Paku Alam III (Gusti Hadipati Haryo Sastraningrat).

Meski terlahir sebagai bangsawan, ia memilih turut berjuang melawan penjajah. Demi mendekatkan diri dengan rakyat, ia bahkan rela menghilangkan gelar kebangsawanannya pada usia 40 tahun dan menggantinya dengan nama Ki Hadjar Dewantara.

Di awal keterlibatannya di bidang pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara menyampaikan tawaran alternatif mengenai sistem pendidikan nasional yang egaliter atau merata dan partisipatoris.

Mengutip dari buku Ki Hadjar Dewantara Pemikiran dan Perjuangannya yang disusun oleh Museum Kebangkitan Nasional, Ki Hadjar kemudian mendirikan sekolah Taman Siswa bermodel pendidikan Pawiyatan atau pondok asrama dengan corak nasional.

Ada dua konsep tentang pendidikan yang diajarkan Ki Hajar Dewantara, yakni Tripusat Pendidikan dan Sistem Among.

Baca Juga :   Beda antara Pendidikan dan Pengajaran, serta Tiga Prinsip Dasar Pendidikan Nasional Menurut Ki Hadjar Dewantara

Tripusat beranggapan bahwa pendidikan yang diterima murid terjadi di tiga lingkungan, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan perguruan, dan lingkungan kemasyarakatan.

Ketiga lingkungan hidup tersebut dianggap memiliki pengaruh edukatif dalam pembentukan kepribadian siswa.

Sedangkan Sistem Among berarti suatu sistem pendidikan yang berjiwa kekeluargaan dan bersendikan kodrat alam dan kemerdekaan. Sistem Among ini juga dikenal sebagai sistem “Tut Wuri Handayani”.

Dalam buku itu juga dituliskan bahwa konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara  dilatarbelakangi jiwa kebangsaan sangat kuat, dinamis, prospektif dan berakar budaya bangsa Indonesia.

Dalam bidang kebudayaan, Pahlawan Nasional pemilik nama asli Soewardi Sorjaningrat tersebut mencetuskan konseps Pembinaan Kebudayaan Nasional yang dikenal dengan Trikon—kontinuitas, kosentrisitas, dan konvergensi.

Atas kontribusinya dalam bidang pendidikan, Ki Hadjar Dewantara mendapatkan anugerah gelar Doktor Honoris Causa dalam Ilmu Kebudayaan dari Universitas Gajah Madha (UGM) Yogyakarta.

Artikel Terkait

Leave a Comment