samudrafakta.com
Bedah Fakta

Polisi Tembak “Makhluk Asing” Berkali-kali di Pulau Alor, Peluru Tidak Mempan!

Ilustrasi penampakan UFO. FOTO: Canva
Polisi di Kepulauan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan menembak objek atau makhluk yang diyakini sebagai alien berkali-kali. Namun, peluru yang ditembakkan aparat tidak mempan terhadap alien tersebut. Peristiwa yang berlangsung pada bulan Juli tahun 1959 tersebut sempat bikin heboh, namun perlahan-lahan mulai ditutupi.

Sebagaimana direkam Jacob Salatun dala buku UFO: Salah Satu Masalah Dunia Masa Kini (UFO: One of World Problem in Present Day) (1982), pada bulan Juli tahun 1959, penduduk Pulau Alor, NTT, dilaporkan sempat dibikin gempar oleh kemunculan makhluk dengan tinggi 1,8 meter, berkulit merah, yang sedang kebingungan di ladang seorang petani setempat. Peristiwa tersebut dicatat oleh kepala polisi setempat waktu itu, bernama Alwi Alnadad.

Laporan penampakan alien dan Unidentified Flying Object atau UFO ketika itu tak hanya terjadi di Pulau Alor. Tetapi juga di Pulau Pantar, pulau kecil di sebelah barat pulau Alor, masih dalam wilayah NTT. Selain itu, Papua Nugini dan Selandia Baru juga melaporkan telah melihat UFO, disusul di Surabaya, Malang dan Madura.

Baca Juga :   Misteri "Rambut Malaikat" yang Berjatuhan dari Langit Tahun 1959
“Makhluk aneh” yang diperkirakan alien pernah dilaporkan tampak di Pulau Alor dan Pantar, NTT, pada Juli 1959. FOTO: Ilustrasi Samudra Fakta

 

Keberadaaan enam “orang-orang ajaib” di Pulau Alor dan Pantar tersebut sempat dilaporkan oleh warga kepada kepolisian setempat. Komandan polisi wilayah Kepulauan Alor saat itu, Alwi Alnadad, awalnya sulit mempercayai laporan tersebut. Namun demikian, dia tetap menanggapi laporan tersebut dan melakukan penyelidikan dengan mendatangi “lokasi penampakan” bersama anak buanya. Hasilnya, sebagaimana dicatat oleh Alwi, sangat tak dapat dipercaya, namun benar-benar terjadi!

Kasus ini sangat sensitif dan sangat rahasia di masanya. Jika informasi tentangnya disebarkan, barangkali yang menyebarkannya bakal dianggap tak waras dan bisa menimbulkan kepanikan.

Namun, setelah 17 tahun pensiun, barulah ia mulai berani mengutarakannya kepada seseorang di luar jajarannya. Kabar perihal alien itu pun mulai tersebar luas pada tahun 1976.

Alwi mengaku jika awalnya dia tidak percaya ada laporan “gila” masuk ke mejanya. Warga setempat, yang tinggal di bawah wilayah hukumnya, melaporkan bahwa beberapa makhluk aneh muncul dari sisi timur Pulau Alor.

Tinggi badan makhluk aneh tersebut diperkirakan sekitar 1,80 meter. Kulitnya kemerahan. Menurut gambaran warga yang melapor, mata makhluk-makhluk tersebut tampak seperti mata manusia pada umumnya. Rambut mereka berwarna putih bergelombang. Mereka mengenakan pakaian berlengan panjang, celana panjang, dengan warna biru gelap.

Baca Juga :   Fakta-Fakta Penampakan Terduga UFO: Dari Papua Nugini hingga Jawa Timur

Pakaian mereka berkerah tinggi, memakai ikat pinggang, membawa tongkat silinder metal berwarna abu-abu yang diselipkan di ikat pinggangnya. Mereka juga memakai sepatu mirip boot seperti yang dikenakan oleh militer, berwarna hitam.

Fenomena yang muncul di Alor ini, dalam Ufologi dikategorikan sebagai CE-V, atau Close Encounters of the 5th Kind, yakni di mana terjalin komunikasi atau kontak dengan alien atau contact by metaphysical means.

Artikel Terkait

Leave a Comment