samudrafakta.com
Layanan Publik

Pertama Kalinya, Bandara Juanda Layani Jemaah Haji dengan Sistem “Fast Track”

SURABAYA — Langkah inovatif diambil oleh tiga bandara untuk meningkatkan pelayanan kepada calon jemaah haji dengan menerapkan sistem fast track. Keistimewaan dari sistem ini adalah kemampuan untuk memudahkan calon jamaah haji saat tiba di Madinah atau Jeddah dengan kemampuan langsung menuju ke tempat pemondokan mereka.

Tiga bandara yang melaksanakan sistem layanan fast track adalah Bandara Juanda Sidoarjo, Adi Soemarmo Solo, dan Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. “Hanya Indonesia yang memiliki tiga layanan fast track  dalam penyelenggaraan ibadah haji,” kata Saiful Mujab, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Ditjen PHU Kementerian Agama, dalam keterangan resmi, Jumat (3/4/2024).

Saiful Mujab berada di Surabaya untuk acara pelantikan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya 1445 H/2024 M di Aula Muzdalifah, di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Jumat (5/4/2024). Pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M, Indonesia akan memberangkatkan 241.000 jemaah yang terbagi dalam 554 kelompok terbang (kloter). Sebanyak 294 kloter terbang menggunakan Garuda Indonesia, sedangkan 260 kloter menggunakan Saudia Airlines.

Baca Juga :   Banyak Calon Haji Menderita Hipertensi dan Diebetes, Simak Tips Sehat Sebelum Pemberangkatan ke Tanah Suci

“Jemaah haji melalui Embarkasi Surabaya tahun ini sebanyak 106 kelompok terbang. Artinya kloter melalui Embarkasi Surabaya menjadi yang terbanyak dari total 554 kelompok terbang tahun ini,” ujar Saiful Mujab yang mewakili Dirjen PHU Hilman Latief. “Semoga penjadwalan slot tidak ada masalah sehingga penyelenggaraan haji melalui embarkasi Surabaya berjalan dengan baik,” tambahnya.

Embarkasi Surabaya pertama kalinya menggunakan layanan fast track pada tahun ini. Menurut Saiful, ini adalah sebuah penghargaan dari Pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia. Arab Saudi menyediakan tiga layanan fast track dalam Mecca Route Haji 1445 H/2024 M, yakni di Bandara Juanda Surabaya, Adi Soemarmo Solo, dan Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

Dengan fast track, jemaah saat tiba di Madinah atau Jeddah dapat langsung menuju pemondokan mereka, memberikan kemudahan dan kenyamanan. Keberangkatan jemaah haji Indonesia terbagi dalam dua gelombang, dengan gelombang pertama dijadwalkan dari 12 hingga 23 Mei 2024, dan gelombang kedua dari 24 Mei hingga 10 Juni 2024.

“Pada 12 Mei nanti, ada 22 kloter yang akan menuju tanah suci, termasuk dari Embarkasi Surabaya. Kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jatim yang ikut berkomitmen dalam memberikan pelayanan kepada Jemaah Haji,” ucap Saiful.

Baca Juga :   Nekad Menggelar Tahlilan di Pelataran Masjid Nabawi, Dua Jemaah Haji Asal Embarkasi Surabaya Ditangkap

Pelantikan PPIH Embarkasi Surabaya juga diikuti dengan Meal Test atau uji kualitas makanan yang akan disajikan kepada jamaah haji Indonesia selama penerbangan mereka menuju dan dari Tanah Suci. Meal Test bertujuan untuk memastikan kualitas menu yang disajikan kepada jemaah.

Plt Kakanwil Kemenag Jawa Timur, Mufi Imron Rosyadi, menyampaikan bahwa Embarkasi Surabaya tahun ini akan melayani 39.228 jemaah haji, terdiri atas 37.271 jemaah asal Jawa Timur, 732 jemaah asal Bali, dan 695 jemaah dari Nusa Tenggara Timur, serta 530 petugas kloter.

“Rata-rata PPIH Embarkasi akan melayani jamaah yang masuk asrama haji dan keluar berangkat ke Arab Saudi, sebanyak 4 hingga 5 kloter per hari. Kita berharap seluruh rangkaian tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti,” tambahnya.

PPIH Embarkasi Surabaya Tahun 1445H/2024M dilantik oleh Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono. Mereka yang dilantik berasal dari berbagai unsur, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Timur, serta Polrestabes Surabaya. Ada juga perwakilan dari Dinas Kesehatan Jawa Timur, Kantor Otoritas Bandara Juanda, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Surabaya, UPT Asrama Haji Surabaya, Kantor Imigrasi Kelas 1 Surabaya, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Type Madya Pabean Juanda, Rumah Sakit Haji Surabaya, dan Angkasa Pura 1 Bandara Juanda.♦

Baca Juga :   Catat, Jemaah Haji Dilarang Lakukan Ini saat di Tanah Suci

Artikel Terkait

Leave a Comment