NEW YORK—Gelombang unjuk rasa mahasiswa yang menuntut agar Israel menghentikan serangan ke Gaza terus berlangsung di Amerika Serikat (AS). Mahasiswa menekan Washington agar berhenti menyokong Tel Aviv dalam serangan-serangan tersebut.
Dari Columbia University (CU) di Manhattan, New York, dilaporkan jika pengunjuk rasa mengambil alih sebuah gedung di kampus tersebut pada Selasa (30/4/2024) pagi. Mereka menutup pintu masuk dan mengibarkan bendera Palestina di luar jendela.
Sebuah rekaman video memperlihatkan para pengunjuk rasa di kampus Columbia bergandengan tangan di depan salah satu gedung legendaris di universitas tersebut, Hamilton Hall, sambil membawa perabotan dan barikade logam.
Melalui sebuah postingan di laman Instagram, penyelenggara aksi protes di Columbia itu mendesak agar masyarakat melindungi perkemahan mereka dan bergabung di Hamilton Hall, Senin (29/4) tengah malam.
“Sebuah kelompok otonom merebut kembali Hind’s Hall, yang sebelumnya dikenal sebagai ‘Hamilton Hall’, untuk menghormati Hind Rajab, seorang martir yang dibunuh di tangan negara Israel pada usia enam tahun,” demikian tulis akun organisasi pengunjuk rasa bernama CU Apartheid Divest (CUAD), dikutip Associated Press (AP).
Sementara itu, melalui postingan di media sosial X, para pengunjuk rasa mengatakan bahwa mereka berencana tetap berada di aula kampus sampai universitas menyetujui tiga tuntutan mereka, yakni divestasi dari perusahaan-perusahaan yang mendukung pemerintah Israel; transparansi dalam keuangan universitas yang terkait dengan Israel; dan amnesti bagi mahasiswa dan dosen yang ikut serta dalam protes.
Selama aksi berlangsung, para pengunjuk rasa berdebat mengenai serangan Israel dan meningkatnya jumlah korban tewas akibat serangan Tel Aviv ke Gaza. Sementara itu, di sisi lain, beberapa mahasiswa Yahudi mengatakan protes tersebut telah berubah menjadi antisemitisme.
Sementara pihak Universitas Columbia mengatakan, beberapa jam sebelum pengambilalihan Hamilton Hall, mereka telah mulai meliburkan mahasiswanya.
Peristiwa protes ini tak hanya berlangsung di Universitas Columbia, tetapi juga di berbagai universitas di seluruh AS. Para demonstran juga mendidikan tenda di kampus dan melontarkan tuntutan yang sama.
Kampus-kampus pun berupaya membersihkan perkemahan yang didirikan para peserta aksi unjuk rasa. Beberapa negosiasi berlangsung alot dan harus melibatkan kepolisian.
Sebagai dampak dari aksi ini, lusinan orang dilaporkan ditangkap selama aksi protes berlangsung di berbagai universitas di Texas, Utah, dan Virginia pada hari Senin (29/4).