samudrafakta.com
Politik

Apa Iya PKB Saat Ini Perlu Regenerasi? 

Ilustrasi regenerasi dalam organisasi. SF
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, kembali menyoroti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), usai meresmikan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan UMKM Kota Pasuruan, Jawa Timur. Kali ini mengenai kepemimpinan dan manajemen organisasi.

Dalam pandangan Gus Ipul, PKB membutuhkan regenerasi. Pergantian kepengurusan dalam organisasi adalah hal biasa, bahkan sebuah keniscayaan yang harus dilakukan, kata Gus Ipul. Maka dari itu, kader-kader partai didorong agar mau memahami pentingnya regenerasi.

Gus Ipul kemudian mencontohkan dirinya sebagai seorang teladan yang harus diikuti, sebab dulu dia juga terkena kebijakan reshuffle dan menerimanya sebagai hal biasa yang harus dilalui oleh kader partai.

Regenerasi di tubuh organisasi seperti PKB, dalam pandangan Gus Ipul, bukan gerakan politik pihak penguasa. Sebaliknya, kata dia, regenerasi adalah dorongan alamiah sebuah organisasi.

Untuk itulah Gus Ipul berharap agar publik tidak perlu berasumsi bahwa dia memanfaatkan jaringan kekuasaannya di pemerintahan untuk melakukan regenerasi di internal PKB.

Baca Juga :   PCNU Kota Semarang Arahkan Warga Nahdliyin Pilih Prabowo-Gibran agar Menang Satu Putaran

Menanggapi pernyataan politis Gus Ipul tersebut, Sekjen DPP PKB M Hasanuddin Wahid atau Cak Udin buka suara. Dengan kalimat tegas namun santun, Cak Udin bilang, “Anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Orang-orang juga sudah lupa dengan nama itu (Gus Ipul)”.

Memahami Arti/Konsep Regenerasi

Christian Sarkar, Philip Kotler, dan Enrico Foglia menulis artikel berjudul Guidelines for Organizational Regeneration, pada 17 Juni 2023, dalam Regeneration Journal.org.

Sarkar, dkk. menulis, “Regeneration begins with the regeneration of the common good“.  Regenerasi tidak serta merta, tanpa memenuhi prasyarat sebelumnya, yaitu regenerasi gagasan dan kepentingan bersama.

Kepentingan bersama PKB dan Nahdliyyin di bidang politik adalah untuk kesejahteraan warga NU khususnya dan kemakmuran bangsa Indonesia umumnya. Di bidang pemerintahan, PKB dan Nahdliyyin berharap negara ini dinakhodai oleh kader-kader terbaik NU.

Untuk mencapai tujuan dan kepentingan bersama tersebut, pimpinan PKB dan warga Nahdliyyin telah berjuang. Perjuangan pengurus PKB dan seluruh warga Nahdliyyin berhasil. Buktinya, perolehan suara PKB di parlemen melambung tinggi pada Pemilu 2024 ini.

Baca Juga :   Koalisi Perubahan: Dibentuk Paling Dulu, Tanda-Tandanya Juga Bakal Bubar Duluan

Satu-satunya kegagalan PKB dan Nahdliyyin adalah gagal mengusung kader NU ke kursi RI 1 atau RI 2, karena “berbagai faktor”.

Walaupun Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar gagal mendapatkan kursi RI 2, itu bukan berarti ada gagasan dan kepentingan bersama (common good) yang harus diregenerasi. Karena regenerasi substantif tidak diperlukan, maka regenerasi teknis seperti isu Gus Ipul juga tidak diperlukan.

Artikel Terkait

Leave a Comment