samudrafakta.com
Wisata

Jadi Lokasi Syuting Film “Sinden Gaib”, Begini Keunikan Situs Watu Kandang di Karanganyar

KARANGANYAR—Situs Watu Kandang menjadi lokasi syuting film Sinden Gaib  yang saat ini sedang tayang di bioskop. Film tersebut merupakan kisah nyata dari seorang gadis di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Seperti apa keunikan Watu Kandang?

Situs Watu Kandang merupakan salah satu peninggalan arkeologi masa prasejarah yang masih bertahan di Dusun Ngasinan, Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengahg. Situs ini berupa susunan batu berbentuk persegi atau rectangular of stones. Orang biasa menyebutnya menhir.

Dikutip dari situs Kebudayaan.kemendikbud.go.id, para arkeolog berpendapat Situs Watu Kandang di Matesih diperkirakan berasal dari zaman Megalitikum dan terus berkembang hingga abad XII M.

Sebenarnya, situs Watu kandang tersebar di tiga kecamatan. Selain di Matesih, batu-batu peninggalan zaman prasejarah itu juga ada di Kecamatan Tawangmangu dan Kerjo. Situs Watu Kandang di Kecamatan Matesih memiliki jumlah yang paling banyak, dengan total 30 buah.

Salah satu situs watu kandang yang paling terkenal di Kabupaten Karanganyar adalah Situs Watu Kandang Ngasinan. Situs ini terletak di Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih. Lokasi situs ini secara astronomis terletak pada koordinat 7º 39? 17.793 Lintang Selatan dan 111º 03? 31.149 Bujur Timur.

Baca Juga :   Daftar Destinasi Wisata di Indonesia yang Naik Daun Sepanjang 2023

Situs Watu Kandang Ngasinan terdiri atas 28 buah batu yang disusun membentuk persegi dengan panjang sisi sekitar 10 meter. Batu-batu tersebut terbuat dari batu andesit.

Situs Watu Kandang Matesih berupa bangunan temu gelang (stone enclosure), yaitu sekelompok batu (menhir) yang disusun dalam bentuk formasi temu gelang. Formasi ini oleh penduduk setempat sering disebut dengan istilah watu kandang.

Setelah dilakukan penelitian pada situs Matesih, beberapa artefak ditemukan, antara lain gerabah, fragmen keramik asing, fragmen besi, manik-manik dan bekas liang lahat.

Jika diinterpretasikan, bangunan-bangunan batu yang ada di kedua situs ini berfungsi sebagai tempat pemujaan sekaligus tempat penguburan. Batu-batu yang ada di watu kandang merupakan tatanan batu gelang (stone enclosure).

Menurut Junawan (2016), situs watu kandang di Kabupaten Karanganyar diperkirakan dibangun pada masa Megalitik, yaitu sekitar 2.500-1.500 tahun yang lalu. Situs-situs ini diduga memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan atau ritual keagamaan.

Situs watu kandang merupakan salah satu warisan budaya yang penting untuk dilestarikan. Situs ini dapat memberikan gambaran tentang budaya dan kepercayaan masyarakat Pra Sejarah di lereng Gunung Lawu.

Baca Juga :   Mie Celor 26 Ilir H. Syafei, Sedikit Eneg tapi Bikin Kangen

——-

FOTO: Situs Watu Kandang di Kabupaten Karanganyar, Tengah. (Dok. Istimewa)

Artikel Terkait

Leave a Comment