samudrafakta.com

Sunan Kalijaga (1): Mantan Begal yang Menjadi Guru Suci Orang Jawa

Sunan Kalijaga memiliki pengaruh yang sangat kuat di tanah Jawa. Pemilik nama asli Raden Said ini ditahbiskan sebagai Guru Suci Wong Tanah Jawi. Dia adalah wali Allah dengan berbagai macam latar belakang dan kluster dakwahnya paling luas. Dia berhasil memadukan budaya lokal yang masih bernuansa Kapitayan menjadi Islam-Jawa.

Sunan Kalijaga adalah satu-satunya wali yang diterima dengan baik oleh penganut Islam dan Kapitayan—agama asli dan tertua di Nusantara. Pola dakwah Sunan Kalijaga sama dengan pola yang diterapkan oleh guru sekaligus sahabatnya, Sunan Bonang. Dia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai media dakwah.

Sunan Kalijaga sangat toleran terhadap budaya lokal. Dia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika pendirian dan keyakinan mereka diserang secara terbuka. Maka dari itu, menurut Sunan Kalijaga, mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil memengaruhi. Dia memanfaatkan seni ukir, wayang, gamelan, dan seni suara sebagai sarana dakwah.

Banyak sumber sejarah yang menyebut bahwa nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Said, putra Bupati Tuban Tumenggung Wilwatikta. Selain Raden Said, Sunan Kalijaga dikenal dengan sejumlah nama lain, seperti Syekh Melaya, Lokajaya, Raden Abdurrahman, Pangeran Tuban, dan Ki Dalang Sida Brangti. Nama-nama tersebut berkaitan dengan sejarah perjalanan hidup tokoh ini.

Baca Juga :   Kapal-kapal Perang Buatan Uni Soviet Ini Menyokong Perjuangan Republik Indonesia

Ada dua pendapat yang berbeda mengenai garis keturunan Sunan Kalijaga. Satu pendapat menyebut bahwa Sunan Kalijaga merupakan keturunan Arab, satunya lagi berpendapat bahwa dia adalah orang Jawa asli.

Menurut beberapa versi yang meyakini bahwa Raden Said asli Jawa, dia adalah putra dari Aria Teja III yang diyakini sudah memeluk Islam. Sementara kakek buyut dan kakeknya, Aria Teja I dan II, masih memeluk agama terdahulu. Versi itu menyebut bahwa Sunan Kalijaga lahir dari istri Aria Teja III yang bernama Retno Dumilah.

Sementara itu, menurut Agus Sunyoto—mengutip Babad Tuban—Aria Teja I adalah kakek Sunan Kalijaga, bukan kakek buyutnya. Aria Teja I merupakan keturunan Arab. Nama aslinya adalah Abdurrahman.

Abdurrahman, menurut Agus Sunyoto, menikah dengan putri Bupati Tuban Aria Dikara atau Ranggalawe bernama Retno Dumilah. Dia kemudian ditunjuk menggantikan mertuanya dan berganti nama menjadi Aria Teja I. Dari pernikahannya dengan Retno Dumilah, Aria Teja I dikaruniai putra bernama Aria Wilwatikta.

Sebelum menikah dengan Retno Dumilah, Aria Teja I telah menikah dengan putri Bupati Surabaya Aria Lembu Sura. Dari pernikahan itu, Aria Teja memiliki seorang putri bernama Nyai Ageng Manila—yang kemudian diperistri oleh Sunan Ampel.

Baca Juga :   Kebangkitan Nasional: Ketika Keterdidikan Menumbuhkan Kesadaran Orang Indonesia

C.L.N. Van Den Berg, dalam Le Hadhramaut et les Colonies Arabes dans l’Archipel Indien (1886), juga menyatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah keturunan Arab. Van Den Berg, menuliskan bahwa garis silsilah Sunan Kalijaga tersambung sampai paman Nabi Saw., Abdul Muthalib.

Berikut nasab Sunan Kalijaga menurut Van den Berg: Abdul Muthalib – Abbas – Abdul Wakhid – Mudzakir – Abdullah – Kharmia – Mubarak – Abdullah – Madhra’uf – Arifin – Hasanuddin – Jamal – Ahmad – Abdullah – Abbas – Kourames – Abdurrahim (Aria Teja, Bupati Tuban) – Teja Laku (Bupati Majapahit) – Lembu Kusuma (Bupati Tuban) – Tumenggung Wilwatikta (Bupati Tuban) – Raden Mas Said.

Sejarawan H.J. De Graaf menguatkan keterangan Babad Tuban dan pandangan Van Den Berg yang menyatakan bahwa Aria Teja I atau Abdurrahman adalah orang Arab yang memiliki silsilah hingga Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad Saw.

Hal senada juga dinyatakan oleh R. M. Mohammad Soedioko, keturunan Sunan Kalijaga dari jalur Sunan Adi, yang berlanjut ke Pangeran Wijil. Menurut dia, Raden Said memiliki silsilah sebagai berikut: Abbas – Syekh Abdul Watis Kamain Baghdad – Syekh Wakid – Syekh Mudakir – Syekh Kurames – Syekh Abdullah – Syekh Abdurrahman – Syekh Djali – Rangga Tejalaku Bupati Tuban – Tumenggung Wilwatikta Bupati Tuban – Raden Said.

Baca Juga :   Syekh Datuk Kahfi: Ulama Satu Angkatan Syekh Quro, Guru Sunan Gunung Jati

Artikel Terkait

Leave a Comment