Penyaluran Zakat di Surabaya Akan Diwujudkan dalam Modal Usaha

SURABAYA | SAMUDRA FAKTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana menyalurkan zakat dalam bentuk modal usaha. Upaya untuk menanggulangi kemiskinan dengan cara produktif.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar pertemuan dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya, beserta Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Surabaya dalam pembahasan pelaksanaan penyaluran zakat pemberdayaan melalui modal usaha, di Ruang Sidang Walikota Surabaya, Selasa, 4 April 2023. Lewat kegiatan tersebut, zakat tak lagi bersifat pemberian bantuan, melainkan pemberian modal usaha.

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya, Kemenag Kota Surabaya, Baznas Surabaya, dan LAZ se-Surabaya akan melakukan penyatuan data terhadap warga miskin. Penyatuan data tersebut akan lebih mempermudah penyaluran zakat modal usaha. Modal yang dimaksd bisa berupa alat dagang, agar penerima manfaat bisa mandiri secara ekonomi.

“Jadi, sampai akhir Ramadhan nanti, insya Allah agendanya adalah penyatuan data dan prosedur cara kerja. Dengan pertemuan hari ini, alhamdulilah kami punya kekuatan dan cara pandang yang sama. Maka kita akan menyatukan data, selanjutnya kita akan menjadikan mustahiq (penerima zakat) menjadi muzakki (penyalur zakat),” kata Wali Kota Eri.

Setiap zakat, infaq, dan sedekah dari Kemenag Surabaya, Baznas Surabaya, dan LAZ se-Surabaya akan dijadikan satu. Harapannya, melalui zakat pemberdayaan ini, dalam waktu lima bulan, warga tersebut telah memiliki tabungan dan kemandirian ekonomi.

“Uangnya akan menjadi satu; ini disentuh pakai ini, ini disentuh pakai ini, pemerintah menyentuhnya pakai ini. Karena kami memberi pekerjaan, tidak langsung menghasilkan untuk makan. Sehingga bantuan itu harus diberikan agar dia tidak lapar dan sekolahnya tidak putus, maka diberikan bantuan 4-5 bulan,” ujarnya.

Di sisi lain, Wali Kota Eri mengaku bahwa zakat, infak, serta sedekah yang disalurkan oleh masyarakat ke lembaga penerima zakat akan menjadi bagian dalam pembangunan Kota Surabaya dalam proses pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *