Meta Juga Perangi Konten Tidak Orisinal, Kreator Dituntut Lebih Autentik

Meta dan YouTube kini makin tegas soal konten tiruan. Akun-akun tak orisinal akan dibatasi distribusinya dan dicoret dari program monetisasi. Kreator dituntut tampil otentik.

__________

Meta mengambil langkah tegas terhadap kreator yang menggunakan ulang konten orang lain tanpa izin. Perusahaan induk Facebook dan Instagram ini ingin mendorong konten orisinal dan mencegah penyebaran konten tiruan yang selama ini membanjiri platform mereka.

Dalam pernyataan resminya, Meta mengungkap telah menindak sekitar 500.000 akun karena terlibat dalam aktivitas spam dan keterlibatan palsu. Akun-akun ini tidak hanya dikurangi jangkauannya, tapi juga dilarang menghasilkan uang dari konten yang diunggah.

“Akun yang berulang kali menggunakan kembali video, foto, atau tulisan tanpa modifikasi berarti akan kehilangan akses ke monetisasi Facebook,” tulis Meta, Senin (14/7).

Bacaan Lainnya

Tindakan Meta meliputi penurunan distribusi konten, pembatasan komentar, hingga pencabutan sementara akses ke program monetisasi. Kebijakan ini berlaku bagi akun yang dianggap tidak memberikan nilai tambah pada konten yang digunakan ulang.

Untuk membantu para kreator tetap relevan, Meta memberikan panduan agar konten mereka tetap optimal:

  • Buat konten orisinal hasil produksi sendiri.
  • Tambahkan komentar, konteks, atau editan berarti jika mengambil konten dari pihak lain.
  • Hindari video pendek yang tidak memberikan nilai.
  • Jangan gunakan watermark dari aplikasi lain.
  • Gunakan caption yang relevan dan tidak berlebihan dalam penggunaan huruf besar atau hashtag.

Meta juga memperkenalkan fitur post-level insights di Professional Dashboard. Fitur ini membantu kreator memahami performa tiap konten dan mengapa distribusinya bisa menurun.

Langkah Meta ini mengikuti jejak YouTube, yang lebih dulu mengetatkan syarat monetisasi lewat Program Mitra YouTube (YPP).

Dalam pembaruan kebijakan yang diumumkan 10 Juli lalu, YouTube menegaskan bahwa hanya konten orisinal dan autentik yang bisa dimonetisasi. Video hasil reupload, konten massal tanpa narasi, atau slide gambar tanpa konteks akan langsung dicoret dari YPP.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *