samudrafakta.com

Peristiwa Sejarah Penting Indonesia di Bulan Ramadhan: Dari Proklamasi hingga Penumpasan PRRI

Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia oleh Sukarno pada 17 Agustus 1945 atau 9 Ramadhan 1364 H. (Kemendikbud)

Pengesahan UUD 1945 dan Pengangkatan Presiden Pertama RI

Sehari setelah memproklamasikan kemerdekaan Bangsa Indonesia, Sukarno bersama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menggelar sidang. Dalam agenda sidang PPKI yang di gelar pada hari ke-10 Ramadhan itu, Sukarno mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45) sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di hari yang sama, dia resmi diangkat sebagai Presiden pertama RI.

Agresi Militer Belanda Pertama

Kendati Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 atau 9 Ramadhan 1364 H, Belanda tidak mau mengakui kedaulatan bangsa ini dan berusaha untuk merebut kembali kekuasaannya atas tanah jajahan.

Pada tanggal 21 Juli 1947 atau hari ketiga Ramadhan 1366 H, Belanda melancarkan agresi militer pertamanya ke Pulau Jawa dan Sumatera, dengan dalih operasi polisi untuk menegakkan hukum internasional. Serangan ini menimbulkan korban jiwa dari kedua belah pihak dan mengganggu ibadah puasa masyarakat Muslim Indonesia.

Kemenangan Tentara RI Menumpas Pemberontakan PRRI

Pada tahun 1958, terjadi pemberontakan bersenjata oleh sekelompok tentara dan politisi yang menamakan diri Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Pemberontakan dipicu oleh ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintahan pusat yang dipimpin oleh Presiden Sukarno, terutama dalam hal pembagian kekuasaan dan sumber daya antara pusat dan daerah.

Baca Juga :   Sukarno: Ramadhan Bukan Bulan yang Melemahkan Perekonomian

PRRI mendeklarasikan dirinya sebagai pemerintahan sah Indonesia pada tanggal 15 Februari 1958 dengan basis kekuatan di Sumatera Barat. Untuk menumpas pemberontakan ini, Presiden Sukarno membentuk pasukan khusus yang dipimpin oleh Jenderal Ahmad Yani dengan nama Pasukan “Sukarno”.

Pasukan ini berhasil melakukan operasi penyerangan pada tanggal 27 Ramadhan 1377 H atau 17 April 1958 M dan meraih kemenangan pada hari lebaran Idul Fitri.

Sukarno Hampir Terbunuh

Pada 9 Maret 1960, di hari ke-11 Ramadan 1379 H, saat Sukarno memimpin sidang Dewan Pertimbangan Agung (DPA) di Istana Negara, tiba-tiba sedang terjadi aksi teror oleh seorang pilot Angkatan Udara yang berhubungan dengan pemberontakan Permesta, Daniel Alexander Maukar. Dia melepaskan beberapa tembakan ke arah istana.

Bekas tembakan tampak jelas di dinding-dinding ruang makan istana. Muhammad Jasin, dalam memoar Jasin Sang Polisi Pejuang: Meluruskan Sejarah Kelahiran Polisi Indonesia mengataka bahwa Daniel berniat membunuh Sukarno.

“Menurut perkiraannya, Presiden sedang bersantap siang di ruang makan. Perkiraan itu meleset, karena sidang DPA kali ini diadakan di bulan puasa,” tulis Jasin.◼︎

Baca Juga :   Jam Buka RHU Surabaya Diatur Ketat Selama Ramadhan, Petasan Dilarang

Artikel Terkait

Leave a Comment