Israel dan Hamas resmi sepakat gencatan senjata di Kairo (9/10). Warga Gaza merayakannya di jalan, tapi dunia menilai perdamaian ini masih rapuh dan bisa pecah kapan saja.
Israel dan Hamas akhirnya menyepakati gencatan senjata di Kairo, Mesir, Kamis (9/10). Perjanjian itu menghentikan perang dua tahun di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 67 ribu warga Palestina.
Tahap awal kesepakatan mencakup pembebasan 20 sandera hidup, pemulangan 28 jenazah, serta penarikan pasukan Israel dari sebagian Gaza. Bantuan kemanusiaan juga dijanjikan meningkat.
Warga Gaza langsung turun ke jalan menyambut kabar ini. “Alhamdulillah atas berakhirnya pertumpahan darah,” kata Abdul Majeed Abd Rabbo dari Khan Younis, dikutip Reuters. Namun, banyak yang masih khawatir perang bisa kembali pecah.
Kesepakatan ini lahir dari mediasi Mesir, Qatar, dan Turki, dengan dukungan kuat Amerika Serikat. Presiden Donald Trump disebut menekan kedua pihak agar menerima perjanjian. “Ini langkah pertama menuju perdamaian abadi,” tulisnya di media sosialnya, Jumat (10/10).
Meski disambut lega dunia, banyak poin penting belum disepakati, termasuk soal pelucutan senjata Hamas dan siapa yang akan memerintah Gaza setelah perang. Gencatan senjata ini baru langkah awal—dan Gaza masih menahan napas.***
Selengkapnya di kosongsatu.id





