Anies Baswedan resmi diusung oleh Partai Nasional Demokrat alias NasDem sebagai Calon Presiden (Capres). Dia bukanlah orang baru di dunia pencapresan. Sepuluh tahun silam Anies juga pernah mencoba peruntungan dengan ikut bersaing menjadi kandidat Capres dari Partai Demokrat melalui jalur konvensi. Ketika itu dia kalah dari Dahlan Iskan.
Anies mengikuti konvensi Capres dari Partai Demokrat pada 27 Agustus 2013. Partai berlambang logo Mercy tersebut mengusung konsep menjaring sejumlah tokoh yang dinilai layak untuk diusung menjadi Capres—setelah ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono, tak bisa lagi maju mencalonkan diri.
Pemenang konvensi ditentukan dengan persentase elektabilitas dan gagasan yang dilontarkan dalam agenda debat. Sebagai upaya menggalang dukungan, Anies menggagas “Gerakan Turun Tangan” dalam waktu satu tahun. Dia merekrut 35.000 orang untuk menjadi relawan. Sebagian besar relawannya kala itu adalah anak-anak muda dari berbagai latar belakang.
Anies juga menghadiri sejumlah kegiatan debat di konvensi Capres Partai Demokrat yang digelar di Medan, Palembang, Bandung, dan Surabaya. Dia bersaing dengan sejumlah kandidat lain yaitu Ali Masykur Musa, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, Sinyo Harry Sarundajang.
Namun, saat itu Partai Demokrat memutuskan bahwa Dahlan Iskan lah yang memenangkan konvensi, berdasarkan hasil survei elektabilitas para calon presiden pada 2014 atau setelah debat dalam konvensi Capres Demokrat. Saat itu terdapat 3 lembaga survei yang memaparkan hasil jajak pendapat tentang popularitas kandidat capres dalam konvensi Partai Demokrat.
Menurut hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Januari 2014, popularitas Dahlan Iskan mencapai 15,2 persen. Pada Mei di tahun yang sama, popularitas itu naik menjadi 17,5 persen. Sementara menurut Populi Center, elektabilitas Dahlan mencapai 21,7 persen pada Januari 2014, dan naik menjadi 23 persen pada Mei 2014. Sedangkan menurut MarkPlus, elektabilitas Dahlan Iskan mencapai 15,7 persen pada Januari 2014 dan naik menjadi 18,7 persen pada Mei 2014.





