samudrafakta.com

Jokowi Curhat, Semadi 3 Hari Sebelum Putuskan Lockdown Atau Tidak

JAKARTA| SAMUDRA FAKTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa pandemi Covid-19 merupakan tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Presiden bahkan mengaku dilema ketika harus mengambil memutuskan antara lockdown atau tidak.

“Saya semadi 3 hari untuk memutuskan apakah kita harus lockdown atau tidak. Karena kita semua betul-betul sangat tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman semuanya mengenai ini,” ujar Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, dikutip Jumat, 27 Januari 2023.

Apalagi saat rapat sebanyak 80% menteri meminta untuk lockdown karena semua negara di dunia melakukan itu. “Enggak dari DPR, enggak dari Partai, semuanya (menyarankan) lockdown. Tekanan-tekanan seperti itu pada saat mengalami krisis yang kita pikirannya tidak jernih, tergesa-gesa, grusa-grusu, bisa salah, bisa keliru,” tegas Jokowi.

Dia pun memberikan gambaran skenario seandainya pemerintah memutuskan untuk lockdown pada saat itu. Berdasarkan hitungan Jokowi, dalam 2-3 minggu, rakyat sudah tidak bisa bertahan dan hanya memiliki peluang yang kecil untuk mencari nafkah, karena semuanya ditutup dan negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat.

Baca Juga :   Kontroversi Kratom: Presiden Berencana Membudidayakannya, BNN Menganggapnya sebagai Ancaman

“Apa yang terjadi? Rakyat pasti rusuh. Itu yang kita hitung sehingga saat itu kita putuskan tidak lockdown. Kita tidak hanya ditekan dari sisi pandemi, tetapi juga dari sisi ekonomi,” pungkasnya.

(Toni)

Artikel Terkait

Leave a Comment