Sukarno Lahir Tahun 1902 di Ploso, Jombang: Sebuah Fakta Sejarah yang Terdistorsi

Petilasan masa kecil Sukarno di dalem pojok, Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. FOTO: Dok. Samudra Fakta
Dan ada babak-babak sejarah tentang Sukarno yang tidak diceritakan secara utuh.

Artikel ini merupakan unggahan ulang, yang dunggah pertama kali pada 6 Juni 2024, dengan beberapa penyesuaian yang diperlukan. Diunggah kembali untuk membuka lagi ruang diskusi perihal tanah kelahiran Presiden ke-1 RI, Sukarno. Untuk menyimak secara lebih luas pembahasan tema ini, bisa mengakses tautan ini → Titik Nol 1902.


Para sejarawan negeri ini masih memperdebatkan di mana Sukarno lahir. Banyak yang yakin Sukarno lahir di Blitar, tak sedikit yang yakin Bung Karno lahir di Surabaya.

Namun, bukti-bukti sejarah otentik—yang mungkin luput dari perhatian para sejarawan—justru membuktikan jika Presiden pertama RI itu lahir di Ploso, Jombang.

Prof. Dr. Tadjoer Rizal Baiduri, guru besar Program Pasca Sarjana Universitas Darul Ulum Jombang pernah menulis buku Ida Ayu Nyoman Rai: Ibu Bangsa. (Kemang Studio Aksara, 2012). Buku ditulis “keroyokan” bareng Dr. Nurinwa Ki S. Hendrowinoto, Prof. DR. A.A. Putra Agung, Prof. Dr. Aminudin Kasdi, Prof. Dr. Fabiola D. Kurnia, Prof. Dr. Roesminingsih, Prof. Dr. A Fatchan, Prof. Dr. Jacob Sumardjo.

Bacaan Lainnya

Buku itu membahas ibunda Sukarno, Ida Ayu Nyoman Rai Srimben. Di antaranya mengulas pernikahan Ida Ayu Nyoman Rai dengan Raden Soekeni pada 15 Juni 1897—pernikahan yang dianggap melanggar adat keluarga Nyoman Rai, karena Soekeni dan Ida Ayu beda keyakinan dan adat—di Banjar Balai Agung, Singaraja. Ketika itu Soekeni adalah seorang guru di Singaraja.

Satu setengah tahun setelah pernikahan, Ida Ayu melahirkan putri mereka, Soekarmini. Pada 1898, Soekeni dipindahkan dari Singaraja ke Surabaya. Ida Ayu ikut meninggalkan Bali untuk mendampingi suaminya yang menjadi guru Sekolah Rakyat (SR) di Kota Surabaya. Mereka bermukim di Pandean, Kelurahan Peneleh, Surabaya. Tempat Soekeni mengajar ada di Sulung, sebelah timur kantor Gubernur Jawa Timur saat ini.

Soekeni bertugas di Kota Surabaya selama tiga tahun, antara 1898 – 1901. Sejarawan Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), Peter Apolonius Rohi dan sejarawan Bali Nyoman Suka pernah bercerita: “Kemudian sampailah (Ida Ayu Nyoman Ray dan rombongan) di Surabaya di Peneleh. Gangnya dekat rumah HOS. Tjokroaminoto. Tidak lama tinggal di situ sebenarnya, kalau tidak salah, enam bulanan. Baru kemudian di pindah ke Ploso (Jombang), kemudian ke Mojokerto.”

Lahir di Ploso, Jombang

Bab IV buku Ida Ayu Nyoman Rai, Ibu Bangsa menjabarkan dokumen pribadi Soekeni—yang barangkali bisa ‘mengusik’ pemahaman sejarah arus utama tentang Sukarno saat ini.

Dalam dokumen berupa tulisan  tangan itu—sebagaimana dipaparkan Prof. Tadjoer dkk.—Soekeni menuliskan perihal kelahiran putra keduanya, Kusno. Soekeni menuliskan bahwa Kusno lahir pada 6 Juni 1902.

Informasi tersebut jelas berbeda dengan tanggal kelahiran Sukarno versi jumhur sejarawan dan penulis biografi tentang Sukarno, yang yakin Sukarno lahir pada tahun 1901.

Sebenarnya para sejarawan arus utama sendiri juga berbeda pendapat terkait tempat kelahiran Sang Proklamator. Menurut sejarawan Peter Kasenda, sebelum tahun 1965 Sukarno disebut lahir di Kota Surabaya. Namun, buku-buku setelah tahun 1965 menyebut Bung Karno lahir di Blitar.

Pada tahun 2011, Bung Karno kembali disebut lahir di Surabaya. Pada Juni 2011, sebuah prasasti sebagai penanda tempat kelahiran Sukarno dipasang di Jalan Pandean IV/40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur.

Namun, jika merujuk pada dokumen tulisan tangan Soekeni—yang menerangkan jika Bung Karno lahir pada 6 Juni 1902—maka sepertinya Sukarno tidak dilahirkan di Surabaya. Sebab, pada tahun itu Soekeni bertugas di Ploso—sekarang masuk wilayah Kabupaten Jombang.

Tentunya ketika itu Ida Ayu, yang selalu mendampingi sang suami saat menjalankan tugasnya di mana pun, juga sedang bermukim di Ploso. Jika Sukarno lahir pada tahun 1902, maka jelas dia lahir di Ploso.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *