samudrafakta.com

Lebih Dalam Tentang Milisi Houthi, Momok Amerika Serikat di Laut Merah

Ilustrasi Juru Bicara Milisi Houthi berlatar belakang armada kapal perang Yaman. (AI. SF)

TELUK ADEN –  Kawasan Laut Merah membara. Serangan rudal terhadap kapal kargo berbendera Barbados di Teluk Aden, lepas Pantai Yaman, menewaskan tiga orang serta empat orang terluka. Rudal ternyata diluncurkan dari wilayah yang dikuasai milisi Houthi yang selama ini mendapat dukungan dari Iran.

Komando Pusat AS mengatakan, sebuah rudal balistik antikapal diluncurkan dari wilayah Yaman yang dikuasai teroris Houthi, Rabu (6/3/2024). Melansir laporan NHK, serangan rudal mengakibatkan kerusakan signifikan pada kapal sehingga anak buah kapal (ABK) meninggalkan kapal itu.

Media lokal menyebut bahwa serangan rudal antikapal merupakan insiden fatal pertama dalam serangan terhadap pelayaran di Laut Merah. Seorang juru bicara Houthi mengumumkan di media sosial bahwa kelompok itu menyerang sebuah kapal AS di Teluk Aden, dengan sejumlah rudal laut yang menyebabkan kebakaran.

Militan Houthi ingin menunjukkan solidaritas dengan kelompok Islam Hamas yang selama ini memerangi pasukan Israel. Mereka telah menyerang kapal-kapal komersial di dan sekitar Laut Merah sejak November. AS dan sekutunya melancarkan serangan terhadap pangkalan-pangkalan Houthi untuk merespons balasan. Bukannya tambah mengecil, Houthi semakin gencar melakukan berbagai manuver di laut Merah.

Baca Juga :   Iran-Israel di Ambang Perang, AS ‘Cawe-Cawe’ Kirimkan 'Aset Tambahan' ke Timur Tengah
Peta yang dirilis laman Britannica menunjukkan posisi milisi Houthi di Yaman. (FOTO:Britannica)

Siapakah milisi Houthi? Houthi adalah gerakan fundamentalis Islam di Yaman utara. Mereka adalah kelompok utama dalam Perang Saudara Yaman (2014 – sampai sekarang). Jaringan Houthi tumbuh dari gerakan revivalis di kalangan Muslim Zaidī, yang termasuk sekte kecil Islam Syiah yang berpusat di Yaman utara. Mereka menentang pengaruh asing terhadap pemerintah Yaman.

Laman Britannica menyebut selama perang saudara di Yaman, Houthi mendapat kekuatan militer berkat bantuan dari Iran. Pada tahun 2020, pejuang Houthi berada di atas angin dalam perang saudara yang mencabik-cabik Yaman sejak 2014.

Pamor milisi Houthi melonjak pada tahun 2023. Mereka berani membela Hamas saat bertempur melawan zionis Israel. Houthi menyerang Israel dengan meluncurkan rudal dan drone. Kemudian, Houthi berusaha memutus perdagangan global –termasuk kapal-kapal yang berhubungan dengan Israel-,  dengan merudal kapal laut komersial yang berlayar di Laut Merah.

Gerakan Houthi menyebut dirinya Anṣār Allāh (“Pembela Tuhan”). Sementara Houthi, istilah popular yang mengacu pada tokoh pendirinya, seorang politisi dan aktivis Zaydī bernama Hussein Badr al-Din al-Houthi.

Baca Juga :   Sepekan Setelah Lawatan Menlu AS ke Riyadh, Pemerintah Arab Saudi Tangkapi Aktivis Pro-Palestina

Artikel Terkait

Leave a Comment