samudrafakta.com

Diperingati Setiap Tanggal 14 Agustus, Inilah Sejarah Lahirnya Pramuka di Indonesia

Praja muda Karana atau Pramuka berarti “jiwa muda yang suka berkarya”. Kegiatan Pramuka biasanya kita temui di berbagai sekolah, baik itu sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Sekolah Menengah Atas (SMA). Dan 14 Agustus diperingati sebagai hari pramuka. Tahun ini adalah peringatan ke-62. Pramuka di Indonesia sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang.

Pramuka berasal dari Inggris, melalui pembinaan remaja oleh Lord Robert Baden Powell of Giwell. Gerakan ini pada akhirnya menyebar pada beberapa negara lain, termasuk Indonesia. Gerakan kepanduan di Indonesia diawali terbentuknya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO), lalu berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders (NIP).

Pada 1916, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII,  Adipati ketujuh Mangkunegaran, membuat organisasi kepanduan di Tanah Air.

Organiasasi ini berdiri tanpa campur-tangan Belanda dan diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO). Pada zaman penjajahan Jepang, organisasi ini dilarang.

Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya, pada September 1945 sejumlah tokoh gerakan kepanduan mengadakan pertemuan di Yoyakarta. Kongres yang digelar pada 27-29 September 1945 itu akhirnya sepakat membentuk Pandu Rakyat Indonesia.

Baca Juga :   Rumah Syukur: 100 Persen Gratis, Material dan Desainnya Bukan ‘Kaleng-Kaleng’

Pandu Rakyat Indonesia itu mendapatkan respons positif dari Presiden pertama Indonesia, Sukarno. Pandu diberi amanat untuk mengefektifkan kepanduan, yang merupakan komponen penting untuk pembangunan bangsa.

Pada 30 Juli 1961, berbagai organisasi kepanduan berkumpul di Gelora Senayan. Dalam pertemuan itu mereka berikrar meleburkan diri ke dalam satu organisasi kepanduan bernama Gerakan Pramuka. Sebab itulah 30 juli diperingati sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Pemerintah akhirnya meresmikan Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Nomor 448/1961 pada 14 Agustus 1961. Tanggal itu akhirnya dipilih sebagai Hari Pramuka. Sementara berdasarkan Keppers Nomor 238/1961, Pramuka memiliki lambang berupa tunas kelapa.

Lambang ini dibuat Sumardjo Armodipuro. Ternyata pemilihan tunas kelapa bukan tanpa alasan. Banyak makna yang terkandung di dalamnya.

Tunas kelapa menggambarkan tunas bangsa. Diharapkan anak muda Indonesia bisa menjadi tunas bangsa yang mengharumkan nama Indonesia di berbagai kesempatan.

Karena dapat bertahan lama dalam kondisi apa pun, sebagai tunas bangsa, pramuka diharapkan dapat bertahan dalam menghadapi segala tantangan untuk mengabdi kepada bangsa Indonesia. Kelapa juga dapat tumbuh di mana saja, yang berarti bahwa setiap anggota pramuka dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan menyesuaikan diri.

Baca Juga :   Sunan Giri (2): Membangun Peradaban Islam-Jawa Berbasis Pegon dan Reformasi Seni Pertunjukan

Pohon kelapa menjulang tinggi berarti setiap anggota memiliki cita-cita yang tinggi dan dapat berdiri tegak. Akar pohon yang kuat melambangkan setiap anggota berpegang teguh pada keyakinan untuk mencapai cita-cita. Pohon kelapa memberi banyak manfaat, melambangkan bahwa anggota pramuka merupakan manusia bermanfaat untuk bangsa Indonesia.

(Toni)

Artikel Terkait

Leave a Comment