JAKARTA | SAMUDRA FAKTA – Kasus penganiayaan yang diduga dilakukan Mario Dandy Satriyo (20) terhadap anak pengurus GP Ansor, David (17) masih berlanjut hingga saat ini. Akibat aksi tersebut, Mario Dandy ditetapkan sebagai tersangka. Sementara itu, D selaku korban saat ini masih dirawat di rumah sakit dan disebut mengalami diffuse axonal injury. Apa itu?
Diffuse axonal injury (DAI) atau cedera aksonal difus merupakan jenis cedera otak traumatis (TBI). Istilah ini menggambarkan cedera yang biasanya diakibatkan oleh trauma tumpul di kepala dan memengaruhi fungsi otak. Penelitian menunjukkan, terdapat lebih dari 64 ribu kematian terkait TBI di Amerika Serikat (AS) pada 2020.
Dilansir dari Medical News Today, DAI mengacu pada robekan serabut saraf atau akson. Cedera ini biasanya terjadi akibat pergeseran otak yang cepat di dalam tengkorak dan menyebabkan serabut saraf merenggang serta robek.
Akson adalah bagian neuron yang panjang, seperti benang yang menghantarkan impuls listrik. Serabut saraf ini bertanggung jawab untuk komunikasi antara sel-sel saraf. Dengan demikian, kerusakan akson dapat mengganggu kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan membantu mengkoordinasikan fungsi tubuh, yang dapat menyebabkan kecacatan yang parah.
DAI adalah penyebab paling umum dari koma, kecacatan, dan keadaan vegetatif persisten pada orang dengan TBI. Secara klinis, pakar kesehatan mendefinisikan DAI sebagai kehilangan kesadaran yang berlangsung selama 6 jam atau lebih setelah cedera.
Selain itu, DAI juga dapat menyebabkan perubahan perilaku, sosial, fisik, dan kognitif pada seseorang yang mungkin bersifat sementara atau permanen.





