samudrafakta.com

Burhanuddin Muhtadi: Diamnya Megawati Adalah Pernyataan Politik Paling Keras

Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarnoputri mengunjungi pameran seni rupa karya Butet Kartaredjasa, Senin (13/5/2024). Foto:SS Liputan6.com/Delvira Hutabarat

Pakar politik Burhanuddin Muhtadi mengamati justru kedatangan Megawati ke acara pameran Butet itu adalah statement politik. Dia mengatakan demikian meskipun Presiden RI ke-5 itu tak bicara lantang secara verbal terkait politik.

“Jadi, meskipun Ibu Megawati tidak bicara secara verbal tentang politik. Tapi, kehadiran di acara Butet itu adalah pernyataan politik yang paling keras!” kata Prof Burhan, sapaan akrabnya, dalam Kabar Petang tvOne, pada Rabu, 15 Mei 2024.

Burhanuddin pun menyinggung tradisi politik Jawa yang dikenal dengan istilah pasemon. Menurut dia, dengan pasemon itu bisa menjadi suatu pernyataan alegoris, simbolik untuk menyatakan kehendak atau kritik secara halus. Nah, bagi dia, dalam politik segala sesuatunya tak harus diartikan secara verbal. Kedatangan Megawati ke acara pameran karya Butet sudah memperlihatkan sikap gestur terkait arah politik Megawati.

Apalagi, menurut dosen FISIP UIN Jakarta itu, sosok Butet yang dulu merupakan seniman pendukung Jokowi namun sekarang sudah berubah karena faktor Gibran Rakabuming Raka maju di Pilpres 2024.

Baca Juga :   Dua Menantu Presiden Jokowi dengan Tas Mewahnya: Siapa yang Lebih Kece?

“Kemudian menjaga jarak karena Pak Jokowi merestui pencalonan putranya yaitu Gibran. Itu adalah sebuah kritik keras dari ibu Mega tanpa harus bu Mega mengatakan secara verbal,” kata Burhan.

Artikel Terkait

Leave a Comment