samudrafakta.com

Begini Penjelasan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3 Atau 2-2-2-2-2-1, Pilih yang Mana?

Ilustrasi pelaksanaan Shalat Tarawih. (Canva)

Dua ibadah yang dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan adalah puasa dan ibadah shalat tarawih. Bagi umat Islam, tidak ada perbedaan cara dalam melaksanakan ibadah puasa. Mereka berpuasa mulai matahari terbit hingga tenggelam.

Yang membatalkan puasa juga mayoritas sama, makan-minum, hubungan suami-istri di siang hari, muntah disengaja, keluar mani disengaja, haid, nifas, serta keluar dari Islam (murtad).

Namun ketika berbicara shalat tarawih, maka terdapat perbedaan cara (kaifiyah). Ada umat Islam yang melaksanakan 23 rakaat, dan ada pula yang melakukan 11 rakaat. Artikel ini membahas formasi shalat tarawih 11 rakaat. Formasi yang popular di masyarakat adalah 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1. Kamu pilih yang mana?

Melansir laman Muhammadiyah, pada prinsipnya shalat tarawih sama halnya dengan shalat malam sehingga umat Islam wajib berlapang dada dengan perbedaan cara yang ada. Imam mazhab seperti Imam Syafi’i, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hambal misalnya melakukan shalat tarawih dengan 20 rakaat dengan satu witir. Sementara itu Imam Malik melakukan 36 rakaat dengan ditutup shalat witir. Beberapa ulama atsar dan sahabat Nabi bahkan ada yang tidak membatasi jumlah rakaat shalat tarawih.

Baca Juga :   Lailatul Qadar adalah ‘Bonus’ untuk Umat Nabi Muhammad yang Berumur Pendek

“Shalat tarawih itukan disebut sebagai shalat lail (shalat malam), atau kalau bangun tidur disebut sebagai shalat tahajud, kalau dilaksanakan di bulan Ramadhan disebut dengan tarawih karena ada jeda istirahatnya,” ungkap Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Tri Sundani dikutip dari laman resmi diakses pada Rabu (13/3/2024).

Artikel Terkait

Leave a Comment