samudrafakta.com

Wow, Menurut Para Ilmuan, Virus Ini Bisa Menanggulangi Perubahan Iklim!

JAKARTA — Para Ilmuan sedang berusaha mencari cara untuk menanggulangi perubahan iklim serta mengantisipasi agar perubahan iklim itu tidak semakin ekstrem. Untuk itu, mereka menyelidiki kemungkinan penggunaan virus yang terdapat pada air laut dan es di Arktik, yang disinyalir mampu membantu memerangkap emisi karbon.

Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Ohio State University (OSU) terkait penelitian ini, para ilmuan telah mencoba mengidentifikasi virus yang dapat membantu mengurangi dampak terburuk perubahan iklim. Beberapa caranya adalah dengan menjebak karbon dalam air laut dan menghentikan kebocoran metana dari lapisan es yang mencair.

Berdasarkan penelitian terdahulu, yang dikerjakan pada di tahun 2016, virus dapat memfasilitasi efek penyerapan karbon di lautan. Dan kini, ahli mikrobiologi dari OSU Matthew Sullivan dan tim menggunakan pemodelan kecerdasan buatan (artificial inteligent/AI) dan pengurutan genom untuk mengidentifikasi virus yang dikenal sebagai ‘metabolisme karbon bawah laut’—atau mekanisme untuk memakan karbon.

Penelitian tersebut telah dipresentasikam di konvensi American Association for the Advancement of Science di Denver. Ketika itu, Sullivan menyebutkan bahwa lautan mampu menyerap karbon dan bisa melindungi Bumi dari perubahan iklim yang terus berlangsung.

Baca Juga :   Perubahan Iklim Sebabkan DBD Meningkat, Benarkah?

“Lautan menyerap karbon dan itu melindungi kita dari perubahan iklim. CO2 diserap sebagai gas, kemudian dikonversi menjadi karbon organik yang ditentukan oleh mikroba,” ucap Matthew, dari The Byte, Jumat (23/2/2024).

Bersama tim yang dipimpin bersama profesor mikrobiologi OSU Virginia Rich dan Damien Eveillard dari Tara Oceans Consortium, para peneliti telah mengidentifikasi 128 virus dan menyertakan gen yang mereka cari. Angka tersebut sangat mengejutkan Sullivan dan tim dalam penelitian tersebut.

Mengingat tim sedang mengamati lingkungan, dan mekanisme target pengataman berbeda-beda, beberapa di antaranya mampu memerangkap karbon di lautan, sementara yang lainnya mampu mencegah pelepasan metana dari lapisan es. Tim juga mencari virus yang dapat melakukan ‘dial up‘ dan ‘dial down‘ terhadap pelepasan polutan.

Dengan menggunakan sistem AI baru yang diciptakan oleh Eveillard, para peneliti berusaha mencari tahu, apakah manusia dapat merekayasa bioma laut untuk membantu mitigasi perubahan iklim. Pemodelan metabolisme komunitas—sebutan untuk sistem Eveillard—diarahkan untuk melihat potensi konsekuensi yang tidak diinginkan dari peretasan biologis yang dapat ditimbulkan oleh lautan.

Baca Juga :   Awal Musim Kemarau 2024 Diperkirakan Mundur, Begini Penjelasan BMKG

Sullivan menjelaskan, dengan melihat di luar faktor risiko yang ada, tim peneliti juga tengah mencari tahu apakah peretasan gen juga bisa membantu merekayasa mikrobioma manusia secara biologis, yang berpotensi berdampak pada segala hal—mulai dari luka bakar hingga bayi yang lahir dari orang tua yang mengidap HIV-positif.

“Tujuan keseluruhannya adalah merekayasa mikrobioma menuju apa yang kami anggap berguna,” pungkas Sullivan.❒


FOTO: Ilustrasi perubahan iklim .(Canva)

Artikel Terkait

Leave a Comment