Soal Prabowo Copot Budi Gunawan: Istana Bantah Terkait Kerusuhan, Pengamat Singgung ‘Bersih-bersih Menteri Jokowi’

Menkopolkam Budi Gunawan ketika memberikan keterangan saat konferensi pers di Kementerian Komdigi, Kamis (21/11/2024). - Samudrafakta/Anwar Haris
Prabowo mencopot Budi Gunawan dari kursi Menko Polkam. Istana membantah karena kerusuhan, sementara pengamat menilai langkah ini bagian konsolidasi kekuasaan dan kemungkinan besar kembali ke figur militer.

__________

Presiden Prabowo Subianto resmi mencopot Budi Gunawan dari jabatan Menko Polkam lewat Keppres No. 86P/2025. Istana menegaskan, langkah itu murni evaluasi, bukan buntut kerusuhan Agustus lalu.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut keputusan Presiden adalah hak prerogatif. “Pergantian menteri merupakan hak prerogatif Presiden. Tidak ada kaitannya dengan kerusuhan. Ini hasil evaluasi menyeluruh,” kata Prasetyo, Senin (8/9).

Sebagai pengganti sementara, Prabowo menunjuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam ad interim. Sehari setelah penunjukan, Sjafrie langsung memimpin rapat di Kemenko Polkam dan menyampaikan apresiasi pada kinerja BG.

Bacaan Lainnya
PDIP Menghormati dan Tetap Oposisi

Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima, menegaskan partainya tetap konsisten di luar pemerintahan. “PDIP menghormati. Posisi PDIP tetap di luar pemerintahan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (9/9).

Sejak awal, kata dia, PDIP menekankan Budi Gunawan tidak mewakili partai secara struktural di kabinet.

Pengamat: Konsolidasi hingga Militerisasi

Sementara itu, pengamat menilai pencopotan BG sarat pesan politik. Direktur Indonesia Political Review, Iwan Setiawan, menyebut reshuffle kali ini berlangsung mengejutkan.  

“Reshuffle tiba-tiba, tanpa didahului kabar. Namun itu hak prerogatif Presiden,” kata Iwan, dikutip Liputan6.com.

Ia menambahkan, “Dari reshuffle ini tergambar bahwa menteri yang terafiliasi dengan Jokowi digusur sedikit-demi sedikit.”

Pengamat Burhanuddin Muhtadi menilai posisi Menko Polkam hampir pasti kembali diisi tokoh militer. “Menko Polkam di era Prabowo hampir pasti membutuhkan orang berlatar belakang militer, karena itu sejalan dengan karakter kepemimpinan Presiden sendiri,” ujarnya kepada JangkauIndonesia.com.

Dosen Universitas Paramadina, Febry Triantama, menyoroti penunjukan pejabat sementara.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *