samudrafakta.com

Profil Tom Lembong, Lulusan Harvard yang Mengaku Beri Contekan Pidato Presiden Jokowi Selama 7 Tahun

Dalam serial“Game of Thrones”, sejumlah houses, Great Families bertarung hebat antara satu sama lain, untuk mengambil alih kendali “the Iron Throne”. “Mother of Dragons” menggambarkan siklus kehidupan. Perebutan kekuasaan antar-para “Great Houses” itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar.

Seiring perputaran roda, satu Great House tengah Berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan, dan setelahnya, House yang lain Berjaya, dengan menjatuhkan House yang lain.

Namun, yang mereka lupa, tatkala para Great Houses sibuk bertarung satu sama lain, mereka tidak sadar adanya ancaman besar dari Utara. Seorang Evil Winter, yang ingin merusak dan menyelimuti seluruh dunia dengan es dan kehancuran.

Dengan adanya kekhawatiran ancaman Evil Winter tersebut, akhirnya mereka sadar: tidak penting siapa yang duduk di “Iron Throne”. Yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan Evil Winter agar bencana global tidak terjadi. Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda, yang menyengsarakan kita semua.

Saat ini kita sedang menghadapi ancaman global yang tengah meningkat pesat. Perubahan iklim telah meningkatkan intensitas badai dan topan di Amerika Serikat hingga Filipina. Sampah Plastik di laut di seluruh penjuru dunia telah mencemari pasokan makanan di banyak tempat. Ancaman global yang tumbuh pesat tersebut yang hanya bisa kita tanggulangi jika kita bekerja Bersama.

Demikian sebagian Pidato Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Plennary Meeting, di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, 12 Oktober 2018 lalu. Pidato di atas seperti dilansir laman Tempo.co, kembali viral usai nama penulisnya, Tom Lembong, disebut dalam debat Cawapres, Minggu (22/1/2024) malam. 

Pemilik nama lengkap Tom Trikasih Lembong, adalah mantan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang kini menjabat sebagai Co Captaint Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Politikus kelahiran 4 Maret 1971, itu menjabat Kepala BKPM pada 27 Juli 2016 hingga  23 Oktober 2019. Tom Lembong sebelumnya sempat menjabat sebagai Menteri Perdagangan.

Baca Juga :   Kaesang dan Pilkada Depok: Maju untuk Menang atau Tetap Jualan Pisang?

“Saya nggak tahu ya Pak Tom Lembong dan Timses sering nggak diskusi sama Cawapresnya? masak Cawapres gak paham? aneh loh. Saya jelaskan sekali lagi, lithium fero fosfat itu adalah alternatif dari nikel, intinya ada negara yang gak mau pakai nikel, itu lho Gus yang saya maksud. Apakah Gus juga anti nikel?” tukas Gibran dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (22/1/2024).

Dalam program Your Money Your Vote CNBC Indonesia edisi Debat Cawapres 2024, Tom Lembong merespons sebutan namanya tersebut yang sering disampaikan Gibran selama debat.  “Ya saya sangat apresiasi ucapan Mas Gibran berkali-kali sebut nama saya, tentunya selama 7 tahun saya membuat contekan dan menulis pidato dan materi bicara bagi ayahnya, Pak Presiden dan saya bisa mendeteksi sebuah rasa rindu,” kata Tom.

“Saya sudah tidak lagi di situ untuk memberi masuk-masukan berkualitas tapi sekarang yang menerima manfaat dari masukan saya adalah Pak Anies dan Pak Muhaimin, jadi saya sangat mengapresiasi,” tegasnya. “Saya sudah tidak lagi di situ untuk memberi masuk-masukan berkualitas tapi sekarang yang menerima manfaat dari masukan saya adalab Pak Anies dan Pak Muhaimin, jadi saya sangat mengapresiasi,” tegasnya.

Baca Juga :   Ada Tradisi “Gentong Babi” untuk Memenangkan Caleg, Apa Itu?

Artikel Terkait

Leave a Comment