samudrafakta.com

Ponpes Darul Ulum Membuka Pintu Silaturahmi dengan Menggelar Pengajian Kitab-Kitab Klasik selama Ramadhan

KH. Cholil Dahlan, Ketua Umum Majelis Pondok Pesantren Darul Ulum, dengan latar belakang bangunan Ponpes Darul Ulum, Jombang. (Dok. Darul Ulum)
JOMBANG—Pondok Pesantren Darul Ulum, Desa Rejoso, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, punya ciri khas rutin setiap Ramadhan tiba: membuka pintu silaturahmi dengan mengadakan kajian berbagai macam kitab Islam klasik.

Bagi lingkungan pondok pesantren (ponpes) tradisional di Indonesia, Ramadhan bukan sekadar bulan menahan lapar-dahaga atau mengekang hawa nafsu. Lebih dari sekadar itu, Ramadhan merupakan telaga tempat para santri menimba hikmah dan mereguk ilmu.

Biasanya, beberapa ponpes tradisional menyelenggarakan ‘pengajian pasanan’, ‘ngaji kilatan’, momentum ketika kitab-kitab dari berbagai khazanah keilmuan klasik dibaca, dikaji, sekaligus dikhatamkan di Bulan Suci ini.

Dokumentasi salah satu kegiatan Ponpes Darul Ulum, Peterongan, Jombang, Jawa Timur. (Dok. Ponpes Darul Ulum)

Sebulan atau beberapa pekan menjelang Ramadhan, biasanya para kiai dan pengurus pesantren akan terlihat sibuk mempersiapkan jadwal; dari kitab-kitab apa saja yang akan dibacakan; pembaca sekaligus pembahas kitab di hadapan para santri; hingga ruang dan waktu, di mana dan kapan pengajian-pengajian kitab tersebut akan digelar.

Ramadhan benar-benar menjadi bulan yang sibuk tetapi gembira bagi santri. Mereka bebas menentukan pengajian kitab apa yang akan mereka ikuti untuk mengisi hari-hari dan malam-malam selama Ramadhan, sesuai selera dan gairah intelektualitasnya masing-masing.

Baca Juga :   Ada Kelab Malam di Surabaya yang Masih Buka dan Jual Miras saat Ramadhan

Pengajian kitab biasanya digelar secara bandongan, di mana kiai membacakan kitab, santri menyimak dan memaknai kitab dengan huruf pegon. Selama dua sampai tiga minggu selama Ramadhan, khataman kitab ini digelar di beberapa waktu dalam sehari semalam: pagi hari di waktu shalat sunnah Dhuha, siang hari seusai shalat Zuhur, sore hari selepas shalat Ashar, juga malam hari seusai shalat sunah Tarawih.

Ada pula pesantren yang menggelar pengajian kitab di atas pukul 24.00 WIB tengah malam sampai menjelang waktu sahur. Alasannya, melatih santri menghidupkan separuh malam terakhir dengan beribadah mengkaji ilmu.

Salah satu pesantren besar di Jombang, Jawa Timur, yang menggelar pengajian selama Ramadhan adalah Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang. Di pesantren yang didirikan oleh KH. Tamim Irsyad, ulama dari Bangkalan Madura itu diselenggarakan pengajian puluhan kitab klasik, atau bisa dikenal dengan kitab kuning dari beragam khazanah ilmu—seperti fikih, ushul fikih, hadis, tafsir, tauhid, dan akhlak pun dikaji di bulan ini.

Baca Juga :   Pemerintah Arab Saudi Tetapkan 1 Ramadhan 1445 H Jatuh Pada Senin, 11 Maret 2024

Pengajian kitab-kitab tasawuf dan fikih biasanya menjadi idaman para santri, baik santri muqim (menetap) maupun ‘santri kalong’ dari pondok pesantren lain di Jombang.

Salah satu agendanya adalah pengajian Kitab Nashaihul Ibad yang diampu oleh KH. Cholil Dahlan, Ketua Umum Majelis Pondok Pesantren Darul Ulum. Dia mengampu setiap hari, mulai pukul 06.00 WIB selama bulan suci Ramadhan. Kajian ini disiarkan secara langsung di akun IG @pondoknjoso.

Leaflet pengumuman pengajian kitab di Ponpes Darul Ulum, Peterongan, Jombang, yang bisa diikuti oleh masyarakat umum. (Dok. Darul Ulum)

Artikel Terkait

Leave a Comment