samudrafakta.com

Penulis Buku Sapiens Sebut Ideologi Zionis Tidak Diskriminatif, Langsung Kena Skak Sejarawan Palestina dari Universitas Princeton

JAKARTA — Yuval Noah Harari, penulis Israel yang tenar di Indonesia karena bukunya berjudul Sapiens, pada Senin (13/5) menulis artikel opini di Washington Post bertajuk Akankah Zionis Selamat dari Perang? Dalam tulisannya, Yuval antara lain mengatakan bahwa ideologi Zionis pada dasarnya tidak diskriminatif.

Tulisan tersebut langsung disanggah oleh Zachary Foster, sejarawan Palestina dari Universitas Princeton, AS. Zachary meng-counter tulisan Yuval dengan menunjukkan data dari tulisan lamanya yang diunggah pada situs palestine.beehiiv.com, pada 17 Februari 2024, berjudul Aturan Tak Tertulis tentang Zionisme Telah Dilanggar.

Menurut Zachary, selama lebih dari satu abad para Zionis memahami bahwa proyek mereka adalah melakukan beberapa hal yang tidak menyenangkan, dan lebih baik merahasiakannya.

Theodor Herzl, salah seorang tokoh utama gerakan Zionisme, menyadari hal ini sejak tahun 1891. Dia mengungkapkan dalam buku hariannya bahwa, “Kita harus mengambil alih dengan perlahan hak kepemilikan pribadi di perkebunan yang ditugaskan kepada kita.”

Dalam buku harian tersebut, dia mengajak orang-orang Zionis  untuk menyemangati penduduk yang tidak memiliki uang di seberang perbatasan, dan menekankan agar perampasan dan penyingkiran orang miskin dilakukan secara diam-diam.

Baca Juga :   AS Gunakan Veto Tolak Palestina di PBB, Rusia Murka

Namun, faktanya, Israel ternyata telah melanggar aturan tentang “pergerakan diam-diam” tak tertulis tersebut. Salah satu buktinya adalah, serdadu Israel memublikasikan video mereka saat meledakkan puluhan permukiman di Gaza.

Para pemimpin Yahudi Israel telah secara terbuka menyatakan niat mereka untuk melakukan pembersihan etnis di Gaza, sedangkan para jurnalis Yahudi‘Israel menyerukan kepada militer untuk meratakan seluruh Jalur Gaza. Semua dilakukan secara terbuka, bukan ‘diam-diam’.

Menurut Zachary, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah dua kali menyamakan musuh Israel’ dengan bangsa Amalek–bangsa yang menurut Alkitab Ibrani diperintahkan untuk dimusnahkan.

Artikel Terkait

Leave a Comment