samudrafakta.com

Menakar “Khofifah Effect” untuk Kemenangan Prabowo-Gibran Satu Putaran

 

SURABAYA — Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bergabung ke Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada saat injury time Pemilu 2024. Coblosan kurang 30 hari, mampukah ‘Khofifah effect’ mendorong Prabowo-Gibran menang satu putaran Pilpres 2024?

Ketua Muslimat NU tersebut dinilai menjadi sosok yang memiliki paket komplit, sehingga bisa mendorong Prabowo-Gibran menang di Jatim, bahkan secara nasional. Namun, ada pengamat yang mengungkapkan analisa lain. Bergabungnya Khofifah Indar Parawansa ke Tim Kampanye Nasional (TKN) tidak akan berpengaruh dalam menebalkan perolehan suara pasangan calon Prabowo-Gibran.

Pakar Komunikasi dan Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr Suko Widodo mengatakan, sebagai gubernur, Khofifah membawa pengaruh cukup signifikan, dan memiliki pengaruh bagi tokoh masyarakat. “Hubungan baik dan ketokohannya itu yang menentukan kualitas suara. Selama ini hubungan Khofifah-Emil dengan warga banyak positifnya,” ujar Suko, dikutip dari beritajatim.com, Jumat (12/1/2024).

Terbukti, survei elektabilitas Khofifah untuk kembali maju sebagai Gubernur Jatim juga cukup tinggi. Ini menandakan adanya kepercayaan publik terhadap kinerja Khofifah pada periode pertama.

Baca Juga :   27 TPS di 9 Kabupaten/Kota di Jatim Gelar Pemungutan Suara Ulang

Suko mengatakan, modal besar lainnya yang dimiliki Khofifah adalah Ketua Muslimat NU dengan anggota yang sangat besar yakni mencapai puluhan juta. Khofifah bisa menginstruksikan anggota Muslimat. “Muslimat itu memiliki jaringan mengakar, kultural yang bisa menembus sampai ke desa-desa dan menembus batas berbagai sub kultur. Itu menjadi modal besar bagi pasangan 02,” ungkap Suko.

Artinya, peluang Prabowo-Gibran untuk menang dalam satu putaran masih terbuka. Hanya saja, tetap memerlukan kerja-kerja ekstra mengingat Pilpres hanya menyisakan waktu sekitar satu bulan. Senada dengan Suko Widodo, Guru Besar Ilmu Politik Unair, Surabaya, Kacung Marijan mengatakan, sebulan jelang hari pemungutan suara pemilih sudah relatif terbentuk.

Namun, masih ada kelompok yang masih belum menentukan pilihan ataupun sudah punya pilihan, tetapi masih bisa berubah. Dalam konteks itu, Khofifah bisa memperkuat posisi Prabowo-Gibran dengan meyakinkan dua kelompok pemilih tersebut, khususnya di kalangan nahdliyin, untuk memilih mereka.

Artikel Terkait

Leave a Comment