samudrafakta.com

Kuliner Surabaya Tak Hanya tentang Rasa, tetapi Juga Budaya dan Legenda

Ketika menjelajahi Surabaya, sepertinya tak lengkap jika tak mengenal dan mencicipi beragam kuliner tradisional khas Kota Pahlawan ini. Apalagi beberapa kuliner kota ini telah diakui sebagai warisan budaya tak benda, yang  kelezatannya ada yang diakui mancanegara. Selain rasa di lidah, kuliner-kuliner khas Surabaya juga menghadirkan ‘rasa’ secara budaya.

Berikut lima kuliner tradisional khas Surabaya yang menggoda selera hingga menjadi legenda itu:

1. Rujak Cingur

Rujak cingur diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Rujak cingur merupakan makanan asal Kota Pahlawan yang khas dengan cingurnya. Cingur berasal dari bahasa Jawa, yang berarti bibir sapi.

Cingur diiris kecil-kecil dan direbus, kemudian dicampurkan ke dalam hidangan rujak. Umumnya rujak cingur terdiri atas buah-buahan dan sayuran. Beberapa buah yang digunakan, di antaranya, nanas, bengkuang, mangga muda, dan kedondong.

Sementara itu, sayurannya menggunakan kecambah, kangkung, kacang panjang, timun, atau krai. Bahan pelengkapnya adalah tahu, tempe, lontong, bendoyo, dan irisan cingur sapi.

Baca Juga :   Sering Dikira dari Eropa, Padahal Toko Kue Ini Buatan Indonesia
2. Pecel Semanggi

Selain rujak cingur, makanan tradisional khas Surabaya lain yang diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi adalah pecel semanggi. Pengakuan tersebut menegaskan bahwa pecel semanggi memiliki nilai budaya yang penting bagi Kota Surabaya.

Keunikan pecel semanggi terletak pada sayuran yang digunakan. Pecel varian ini tidak menggunakan sayuran seperti pecel pada umumnya, namun menggunakan daun semanggi yang dikukus dan disajikan dengan sambal atau bumbu semanggi.

Bumbu semanggi terbuat dari campuran gula Jawa, terasi, dan cabai. Biasanya pecel semanggi dilengkapi kangkung, kecambah, dan kerupuk uli yang terbuat dari beras.

3. Lontong Balap

Makanan tradisional khas Surabaya ini memiliki sejarah yang unik. Awalnya lontong balap dijual  menggunakan wadah mirip gentong, yang dibawa dengan cara dipikul. Para penjual memikul dagangannya dengan setengah berlari, sehingga terlihat seperti saling balapan. Karena itulah dia disebut lontong balap.

Lontong balap merupakan hidangan yang terdiri dari lontong, tahu, dan tauge dengan sambal petis. Ciri khas lontong balap adalah pada lenthonya, yaitu makanan yang terbuat dari kacang lalu direndam selama satu malam dengan berbagai bumbu. Lalu kacang tersebut ditumbuk, dikepal, dan digoreng.

Baca Juga :   Yuk, Jelajahi "Peta Rawon" Legendaris di Surabaya!
4. Sate Klopo

Jika daerah Padang dan Madura memiliki sate dengan khasnya masing-masing, Surabaya juga punya yang khas, yaitu sate klopo. Makanan tersebut cukup populer di Kota Pahlawan.

Sate klopo dapat terbuat dari olahan daging ayam, daging sapi, atau sumsum sapi yang dibakar. Sate klopo punya cara memasak yang unik. Dalam proses pembuatannya, daging diolah dengan tambahan kelapa.

Sebelum di panggang, daging tersebut diolesi kelapa dan beberapa bumbu khusus. Selama proses pemanggangan, langkahnya sama seperti sate pada umumnya. Yang membedakan adalah, ketika sate sudah matang, parutan kelapa juga ditaburkan di atasnya.

5. Rawon

Pada 24 Juli lalu, kelezatan rawon diakui menjadi sup atau makanan berkuah paling enak di dunia versi Taste Atlas (laman panduan wisata kuliner dari Kroasia). Makanan khas Kota Surabaya ini dapat ditemui di mana saja di Kota Pahlawan.

Rawon khas Surabaya memiliki kuah berwarna hitam yang dilengkapi daging sapi dan kecambah. Mempunyai cita rasa yang sangat memikat hati dengan perpaduan rasa gurih dan manis. Menyantap rawon biasanya dilengkapi dengan sambal, bawang goreng, kerupuk udang, atau telur asin sesuai selera.

Baca Juga :   Soto: Dibawa dari China, Meriah di Nusantara

Itulah menu-menu khas Surabaya. Mereka tak hanya bisa dijelajahi dengan lidah, tetapi juga bisa merasakan sensasi eksplorasi budaya dan sejarah ketika menikmatinya.

(Yadi)

Artikel Terkait

1 comment

GDIZ 13 Agustus 2023 at 03:13

Your writing skills are amazing! I really love it! Can you review my website https://www.gdiz.eu.org and maybe you can share tour thought about mine?

Reply

Leave a Comment