samudrafakta.com

‘Kualat’ Akibat Perang di Gaza, Ekonomi Israel Berada di Jurang Krisis

Mengingat besarnya tantangan ekonomi yang ditimbulkan oleh pengeluaran pada masa perang dan ketidakpastian geopolitik, para pembuat kebijakan di Israel mendapati semakin sulitnya menerapkan penyesuaian yang diperlukan untuk kalibrasi ulang perekonomian.

Sebuah laporan tahunan juga mengungkap serangan Israel di Gaza telah secara signifikan merusak pendapatan 19,7 persen masyarakat Israel, dengan 45,5 persen menyatakan kekhawatiran akan semakin memburuknya kesulitan ekonomi.

Bank of Israel sendiri menilai ada beberapa risiko potensi percepatan inflasi. Hal ini mencakup kemungkinan perkembangan geopolitik dan dampaknya terhadap aktivitas ekonomi, depresiasi shekel, berlanjutnya kendala pasokan pada aktivitas industri konstruksi dan perjalanan udara, perkembangan fiskal, serta harga minyak global. Selain itu, kebijakan pelonggaran belanja pemerintah mendorong inflasi ke puncak kisaran target rezim Israel sebesar 1% hingga 3% setelah akselerasi dua bulan.

Selain itu, tagihan masa perang Israel telah mencapai US$16 miliar, sehingga meningkatkan defisit anggaran Israel selama 12 bulan terakhir menjadi 7% dari produk domestik bruto (PDB) pada periode April.

Baca Juga :   Tak Hanya Genosida, Israel Juga Dilaporkan Melakukan Ekosida di Gaza, Apa Itu?

Sementara itu, Gubernur Bank Sentral terus meminta pemerintah untuk menerapkan kebijakan fiskal yang bertanggung jawab, di tengah belanja pertahanan yang besar. Dalam konteks ini, Bank of Israel memperkirakan total defisit tahunan akan terus meningkat dalam beberapa bulan mendatang dan kembali ke kondisi yang serupa dengan saat ini menjelang akhir tahun 2024. Namun penyimpangan besar dalam pengeluaran keamanan akan melemahkan ekspektasi mereka.

Harga-harga di pasar Israel meningkat seiring dengan memburuknya prospek ekonomi negara tersebut setelah adanya pemulihan pada kuartal pertama. Panjang dan parahnya agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan Lebanon telah menyelubungi perekonomian dengan ketidakpastian, menurut Bloomberg.

Berbagai industri, mulai dari konstruksi hingga ritel, terkena dampak perang. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan melambat dalam beberapa bulan mendatang, sementara perekonomian masih 2,8% lebih kecil dibandingkan sebelum perang.

Bank of Israel memperkirakan perekonomian Israel akan tumbuh sebesar 2% tahun ini, namun S&P Global Ratings dan Moody’s Investors Service memperkirakan pertumbuhan akan jauh lebih lemah, mendekati 0,5% hingga 0,6%.♦

Baca Juga :   Tak Hanya Genosida, Israel Juga Dilaporkan Melakukan Ekosida di Gaza, Apa Itu?

 

Artikel Terkait

Leave a Comment