samudrafakta.com

Ketua PCINU AS-K: NU Harus Lebih Progresif dan Mandiri

SIDOARJO | SAMUDRA FAKTA—“Di Abad kedua NU ini, sudah waktunya diaspora nahdliyin internasional yang terhimpun dan terjaring melalui PCINU di 31 negara bertransformasi dari kerumunan menjadi barisan yang lebih solid dan kompak,” saran Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Amerika Serikat-Kanada (PCINU AS-K) Muhammad Izzul Haq kepada Samudra Fakta, Selasa, 7 Februari 2023.

Harapan pria yang akrab disapa Gus Izzul terhadap NU di abad kedunya ini, menurut dia, tidak muluk-muluk, yaitu merealisasikan komitmen untuk mewujudkan tema Harlah 1 Abad NU: Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru.

“NU itu harus digdaya. Maka, menjadi penting NU untuk bisa mandiri, tetapi tidak mengisolasi diri. Di sinilah pentingnya interdependensi, di mana untuk bisa mempengaruhi lingkungan sekitar, NU harus memiliki kemandirian terlebih dahulu. Sehingga, tema 1 abad NU, yaitu merawat jagat membangun peradaban, bisa tergapai” kata Gus Izzul.

Gus Izzul menambahkan, ‘’Dalam ushul fiqh ada kaidah, da’rul mafasid muqoddamun ala jalbil masholih, yang artinya menghilangkan mafsadah atau keburukan itu didahulukan daripada mengambil manfaat. Nah, semangat ini bisa melandasi langkah NU untuk merawat jagat, di mana banyak kerusakan yang melanda dunia ini, mulai dari korupsi, kemiskinan, perlindungan HAM—khususnya untuk kelompok rentan—krisis ekologis, dan peperangan. Ini harus dituntaskan dan dicarikan solusinya.”

Baca Juga :   PCINU Eropa Plus Serukan Elite PBNU yang Kampanyekan Capres-Cawapres 'Gentle' Mengundurkan Diri
Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Amerika Serikat-Kanada (PCINU AS-K) Muhammad Izzul Haq. (SF/Wijdan)

Gus Izzul juga menekankan agar NU melakukan upaya konkret untuk memerangi korupsi. Sebab, kata dia, NU harus menerima fakta bahwa indeks prestasi korupsi Indonesia—negara yang menjadi jagat kecilnya NU, di mana NU lahir besar berkembang di dan dari Indonesia untuk dunia—ternyata memburuk di tahun 2022. Turun 4 poin dibanding sebelumnya. “Ini tantangan riil abad kedua NU,” tandasnya.

Selain itu, kata Gus Izuul, NU juga perlu melakukan langkah-langkah nyata untuk memberantas kemiskinan sekaligus meningkatkan taraf hidup ekonomi serta kesejahteraan sosial masyarakat. “Tingkat kemiskinan di Indonesia ini hampir 10% dari total penduduk. Ini data BPS 2022 silam. Lagi-lagi, ini tantangan riil abad kedua NU dalam rangka merawat jagat dan membangun peradaban,” katanya.

‘’Jagat tidak akan terawat dan peradaban tidak akan dibangun jika korupsi masih merajalela, kemiskinan masih di depan mata, peperangan ada di mana-mana, kerusakan lingkungan terus bertambah, kelompok rentan terus meningkat, intoleransi radikalisme masih berkembang, dan lain sebagainya. Inilah PR bagi NU untuk terus mengawal Indonesia dan dunia” tegas Gus Izzul.

Baca Juga :   KH. Bisri Syansuri (2): Pejuang dan Politisi yang Teguh pada Fikih, demi Indonesia

“Berbicara tentang NU tentu itu tidak saja PBNU, tetapi segenap entitas jam’iyyah, jamaah sekaligus jamiah NU. Mencakup PWNU, PCNU, pesantren, komunitas nahdliyin berbasis profesional-fungsional, diaspora nahdliyin internasional yang tergabung di PCINU, hingga kampus misalnya UNU,” tambahnya.

Satu SPBU di sekitar Gelora Delta Sidoarjo “diduduki” peserta perayaan Satu Abad NU, Senin, 6 Februari 2023, sekitar pukul 20.00 WIB. Animo warga Nahdliyin untuk acara Satu Abad NU ini sangat tinggi. (SF/Wijdan)

“Kalau kita pernah menonton film Spiderman, ada ungkapan menarik dari Paman Ben kepada Peter Parker: ‘With great power comes great responsibility’. Bersama kekuasaan yang besar, datang pula tanggung jawab yang besar. Nah, ini pesan yang sama berlaku pula untuk NU; yang saat ini yang sering dianggap sebagai bagian dari kekuasaan rezim sekarang, di mana Rais Am PBNU sebelumnya, KH. Ma’ruf Amin, menjadi Wapres mendampingi Presiden Joko Widodo sejak 2019,” tambahnya.

Gus Izzul kembali menegaskan bahwa NU memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga, merawat dan memperbaiki Indonesia. “Saya optimistis NU akan selalu memainkan peran konstruksi bagi negeri ini dan senantiasa menemukan caranya untuk berkontribusi bagi perbaikan Indonesia dan dunia,” katanya. “NU ini penuh berkah, didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari setelah riyadhoh dan setelah mendapatkan petunjuk dari langit, dan senantiasa dikawal dengan mujahadah serta dijaga oleh keikhlasan doa-doa para auliya’, ulama, habaib, dan jutaan nahdliyin sedunia,” papar Gus Izzul.

Baca Juga :   Saadoe’ddin Djambek: Penggagas Metode Hisab untuk Menentukan Awal Bulan Hijriyah

Harapan yang disampaikan Gus Izzul ini tetap dalam bingkai al mukhafazhatu bil qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil aslah (menjaga hal lama yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik). Maka, Gus Izzul menekankan satu pesan untuk NU di abad kedua: “NU boleh lah tetap tradisionalis tapi harus lebih progresif. Tidak hanya mandiri, tetapi inklusif dan kolaboratif,” kata Gus Izzul.

PCINU AS-K sebagai representasi jam’iyyah NU yang menghimpun diaspora jamaah nahdliyin di Amerika Utara sendiri menunjukkan komitmen terlibat dan menyemarakkan Harlah 1 Abad NU (16 Rajab 1344 – 16 Rajab 1444 Hijriah) yang jatuh pada tanggal 7 Februari 2023 ini. Pada Sabtu, 4 Februari, PCINU AS-K menjadi salah satu co-host acara Silaturahmi PCINU sedunia, sekaligus mengadakan pertemuan dengan Badan Pengembangan Jaringan Internasional (BPJI) NU mendukung langkah PCINU India sebagai host acara tersebut.*

Utusan PCINU AS Kanada di Acara Satu Abad NU. (SF/Wijdan)

Artikel Terkait

Leave a Comment