samudrafakta.com

Ada 8 Jenderal Bintang Lima di Dunia, 3 dari Indonesia, Salah Satunya Soeharto

Jenderal Soedirman (Dok. Istimewa)
JAKARTA—Pangkat militer tertinggi biasanya sampai Jenderal Bintang Empat. Namun,  ada juga beberapa perwira tinggi yang mampu “menembus batas tertinggi” kemiliteran, dengan meraih Jenderal Bintang Lima di dunia.

Pangkat yang kerap dikenal dengan nama Jenderal Besar ini adalah penghargaan tertinggi atas jasa seorang jenderal, yang dinilai melebihi peran jenderal pada umumnya.

Sampai sejauh ini, sejarah dunia mencatat ada delapan jenderal dengan “ekstra 1 bintang” di bundaknya. Tiga dari Indonesia, yang lima lainnya jenderal Amerika.

Berikut beberapa peraih Jenderal Bintang Lima, dilansir Samudra Fakta dari berbagai sumber:

  1. Jenderal Soedirman

Jenderal Besar Soedirman lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah, pada 24 Januari 1916. Dia merupakan salah satu tokoh besar yang ikut berjuang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Soedirman tak pernah menempuh pendidikan militer secara formal, namun karena jasanya yang dinilai luar biasa, dia dipromosikan menjadi jenderal.

Jenderal Soedirman (Dok. Istimewa)

Sejarah Indonesia mencatat, selama Agresi Militer Belanda berlangsung pasca Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia, Soedirman tetap bertempur kendati kondisinya sakit parah.

Baca Juga :   TNI Sebut Prabowo Tak Pernah Dipecat, Pengamat Menilai Dia Layak Mendapatkan Kenaikkan Pangkat Istimewa 

Soedirman meninggal dunia pada 29 Januari 1950—dalam usia 34 tahun—setelah penyakit paru-paru yang dideritanya semakin parah.

Jenderal Soedirman ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1964, dan mendapatkan anyegrah Jenderal Besar Bintang Lima pada 30 September 1997.

  1. Jenderal Abdul Haris Nasution

Jenderal Besar A.H. Nasution lahir di Desa Hutapungkut, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada 3 Desember 1918. Dia memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah militer Indonesia, terutama dalam mencanangkan taktik gerilya selama Agresi Militer Belanda I.

Jenderal Abdul Haris Nasution. (Dok. Istimewa)

Nasution juga dicatat sejarah Indonesia sebagai satu-satunya jenderal yang berhasil selamat dari peristiwa Gerakan Satu Oktober atau Gestok 1965.

Nasutian mendapatkan pangkat kehormatan sebagai Jenderal Besar dalam peringatan HUT ABRI tahun 1997, bersamaan dengan penghargaan yang diberikan kepada Jenderal Soedirman.

3. Jenderal Soeharto

Mantan Presiden ke-2 Republik Indonesia (RI) ini lahir pada 8 Juni 1921 di Bantul, DIY. Karier militernya dimulai dari pangkat sersan, hingga akhirnya menjabat sebagai Panglima Korra I Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad).

Soeharto dicatat oleh sejarah resmi Indonesia terlibat dalam serangan 1 Maret 1949 dan berperan penting dalam pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia pasca-peristiwa 1965.

Baca Juga :   Dialektika Bapak-Bapak Bangsa (2): Soedirman, Tan Malaka, dan Cita-cita Merdeka 100 Persen yang Belum Tercapai
Jenderal Soeharto. (dok. Istimewa)

Dia menduduki jabatan sebagai Presiden Indonesia selama 32 tahun, mulai menjadi penjabat Presiden menggantikan Sukarno pada tahun 1966 sampai akhirnya mundur pada 21 Mei 1998 karena maraknya demonstrasi yang diwarnai kericuhan.

Ia mendapat anugerah Jenderal Bintang Lima menjelang HUT ke-52 ABRI, bersama dengan Jenderal Soedirman dan Nasution.

Artikel Terkait

Leave a Comment