samudrafakta.com

Warga Miskin Surabaya Dapat Berkah dari Cukai Tembakau

SURABAYA | SAMUDRA FAKTA—Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) mendatangkan berkah bagi warga miskin Surabaya. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dananya bersumber dari DBHCT kepada 3.745 buruh pabrik rokok dan 11.375 keluarga miskin yang ada di Kota Pahlawan.

Walikota Surabaya Eri Cahyadi memastikan, tahun 2023 ini Pemkot Surabaya menerima DBHCT sekitar Rp15 miliar dari Pemerintah Pusat. Dana itu, kata Eri, disalurkan kepada warga miskin Surabaya dalam bentuk BLT dan bantuan peralatan usaha.

BLT dan bantuan modal atau peralatan usaha ini diberikan kepada warga miskin Surabaya yang tidak mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

“Bantuan dari Kemensos itu bentuknya kan bisa BLT, PKH (Program Keluarga Harapan), modal usaha dan alat. Jadi, sama, bentuk bantuan kami juga seperti itu,” kata Eri, dikutip Jumat, 6 Oktober 2023.

Namun demikian, Eri mengaku tidak ingin jika yang menerima BLT ini hanya selalu berharap BLT.

“Kami data dan kami berikan bantuan modal. Ada yang melalui program padat karya, ada pula yang diberikan modal usaha. Kami sesuaikan dengan keinginan mereka. Ada yang minta jualan kopi keliling, ada yang minta dibuatkan toko kelontong, dan sebagainya,” kata Eri.

Baca Juga :   Inilah Jalanan Paling Macet di Jakarta

Setelah diberikan bantuan modal atau peralatan usaha, para penerima program tidak lantas ditinggal. Menurut Eri, mereka juga dilatih dan didampingi, serta dipantau terus menerus sampai keluar dari garis kemiskinan.

“Kalau kami berikan BLT terus, berarti kami tidak mendidik mereka dan mereka tidak akan pernah mengubah dirinya. Makanya kami pantau terus,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajriatin menjelaskan, selain warga miskin, sasaran penerima bantuan dari DBHCT adalah buruh pabrik rokok. Intinya, kata dia, bantuan DBHCT difokuskan pemkot untuk mengentas kemiskinan.

“Bentuk bantuan bisa berupa BLT dan bisa berupa peralatan atau modal usaha, sesuai Permenkeu (Peraturan Menteri Keuangan) ada dua jenis itu,” kata Anna Fajriatin.

Khusus untuk BLT, menurut Anna, sudah disalurkan kepada 3.745 orang buruh pabrik rokok dan 11.735 orang warga miskin. “Jadi, total ada 15 ribu lebih warga penerima bantuan berupa BLT DBHCT,” kata dia.

Sedangkan khusus bantuan peralatan usaha, tahun 2023 ini ada 826 usaha yang dibantu dari DBHCT. Ke-826 itu terdiri dari 13 jenis usaha. Ada usaha jahit, warung kopi, toko kelontong, cuci kendaraan, cucu AC, dan berbagai jenis usaha lainnya.

Baca Juga :   2 Tahun Eri Cahyadi-Armuji Pimpin Surabaya: Indeks Reformasi Birokrasi Naik, Kemiskinan Turun

“Berdasarkan tagging, yang bersedia melakukan usaha sebanyak 1.118 warga. Nah, yang dibantu melalui DBHCT sebanyak 826 usaha. Lalu dibantu Bangga Surabaya Peduli dan BAZNAS Surabaya sebanyak 111. Selebihnya, sebanyak 181, kami usulkan ke Kemensos,” tegasnya.

Foto: Pembagian BLT DBHCT Pemkot Surabaya.(SF | Yadi)

Yadi | mg-01

Artikel Terkait

Leave a Comment