samudrafakta.com

“War Takjil”, Cara Umat Beragama di Indonesia Menggembirai Toleransi

Tangkapan layar seorang perempuan non-Muslim sedang war takjil yang viral di TikTok.
JAKARTA—Ramadhan kerapkali diselipi momen-momen unik. Dan pada Ramadhan 1445 H/2024 M kali ini, yang menjadi lakon adalah fenomena “war takjil” lintas-agama, antara umat Islam dan non-Muslim. Momen yang menggambarkan wajah asli Indonesia sebagai bangsa yang toleran.

Belakangan ini marak konten di media sosial (medsos) yang mengangkat tema berburu takjil di pinggir jalan, yang disebut ‘war takjil’. Konten lucu dan menghibur tentang persaingan mendapatkan hidangan takjil antara non-Islam atau nonis dan muslim.

Yang Islam dan yang bukan saling ‘berkompetisi’ dulu-duluan dapat takjil. Namun, “senggol-senggolan” antar-umat agama tidak bermaknsa sebagai permusuhan, tetapi hanya sebuah lelucon, sebagai ungkapan saling memahami.

War takjil ini merupakan sebuah pesan bahwa banyak juga umat non-Islam yang senang saat Ramadhan tiba. Tetapi, tentu saja konteks dan kualitas “kesenangan” tersebut beda dengan umat Muslim.

Masyarakat non-Islam di Indonesia senang karena pada momen ini banyak penjual makanan dan minuman menjelang berbuka. Banyak makanan langka juga, yang hanya ada di bulan Ramadhan. Maka dari itu, warga non-Muslim memanfaatkan tren war takjil ini untuk mencicipi menu-menu yang tak bisa sewaktu-wakti mereka dapatkan itu.

Baca Juga :   Suami Memeluk, Mencium, dan Mencumbu Istri saat Puasa Ramadhan, Memang Boleh?

Dan pada akhirnya, fenomena ini ternyata meluruhkan sekat suku, agama, ras, dan antargolongan atau SARA.

Meme ‘war takjil’ yang banyak tersebar di media sosial. (Tangkapan layar)

Berbagai alasan disampaikan warga non-Muslim ikut war takjil; mulai dari tertarik dengan atmosfer kebersamaan dan kehangatan di pasar Ramadhan, jajanannya enak-enak, kuenya hanya dibikin saat di bulan Ramadhan, hingga “lapar mata” untuk memborong berbagai macam takjil.

Saking semangatnya ikut war ini, beberapa warga nonis bahkan sudah mulai beraksi sejak pukul 14.00 WIB—jauh sebelum waktu berbuka puasa tiba.

“Kan, cuma satu tahun sekali, ya. Kapan lagi bisa ikutan teman-teman yang mayoritas buat borong takjil? Kita belinya juga tetap dalam batas wajar, kok. Jadi, tenang aja, jangan takut kehabisan,” kata Dwimirsya, seorang warga non-Muslim di Pontianak, Kalimantan Barat, yang turut meramaikan suasana Ramadan, dikutip dari kumparan.com Selasa (19/3/2024)

Sementara itu, sebuah akun TikTok bernama @cicibarbar mengunggah video seorang wanita non-Muslim mengenakan hijab saat membeli takjil, dan mengunggah narasi, “Aku yang nonis (non-Islam) jam 15.00 WIB udah berburu takjil duluan.”

Baca Juga :   Fakta-Fakta Lailatul Qadar: Terinspirasi dari Ibadah Bani Israil, Awalnya Tak Dirahasiakan

“Udah cosplay jadi Muslimah doi,” kata akun @if****, pengguna TikTok.

“Ketika nonis berburu takjil. Ingat ya, takjil adalah hak kita bersama, garda terdepan untuk war takjil. Saat yang ditunggu saat bulan puasa karena cuma ada setahun sekali,” unggah @koleksiresepsj, akun TikTok lainnya.

Artikel Terkait

Leave a Comment