samudrafakta.com

Tumis Cengkaruk, Olahan Bunga Durian Khas Betawi

Tumis cengkaruk. (Dok.)
Durian. Tentu banyak orang kenal buah ini. Tapi, berapa orang yang kenal bunganya? Berapa orang yang tahu jika bunga dari buah beraroma tajam ini bisa diolah menjadi santapan lezat? 

Pepatah lama mengatakan, “Tak kenal maka tak sayang”. Atau mungkin dalam dunia kuliner dimodifikasi sedikit: “Tak kenal maka tak kenyang”. Jadi, mari berkenalan dengan tumis bunga cengkaruk—masakan tumis khas Betawi dengan bahan utama bunga durian—biar kenal, mencoba, sayang, lalu kenyang.

Tidak ada catatan yang pasti mengenai asal-muasal santapan legendaris ini, namun banyak orang mengenalkan tumis bunga durian ini sebagai masakan khas Betawi yang legendaris. 

Dulu, setiap musim durian datang—seperti sekarang ini—setiap anak di wilayah Jabodetabek, yang di sekitar rumahnya masih ada pohon duriannya, selalu berlomba-lomba memanen bunga buah durian selepas Subuh. Bunga yang jatuh di pagi hari masih segar dan bersih .

Putik bunga yang jatuh berwarna putih cerah dengan panjang sekitar 4-5 cm. Mahkotanya berwarna putih kecokelatan. Orang Betawi menamakannya karuk. Karena itulah, ketika sudah menjadi masakan, menunya disebut tumis bunga karuk atau tumis bunga cengkaruk.

Baca Juga :   Kuliner Surabaya Tak Hanya tentang Rasa, tetapi Juga Budaya dan Legenda

Berburu karuk atau cengkaruk di saat musim durian jadi semacam ‘ritual wajib’ anak-anak yang lahir di era 1980-an. Mulai dari pukul 03.00 dini hari hingga azan Subuh berkumandang, di waktu-waktu itulah bunga durian berjatuhan. 

Bunga durian yang masih berada di pohon. (Dok.)

Selepas shalat Subuh, para pemburu kembang durian berlomba-lomba memenuhi keranjangnya dengan bunga durian segar yang siap dimasak ataupun dijual ke pasar. Tapi, dalam berburu bunga ini, mereka harus selalu waspada. Karena kadang ada buah durian ikutan jatuh bersama kembangnya. Kalau kena kepala, ya, lumayan juga.

Sebagai masakan musiman, tumis bunga durian menjadi suguhan spesial yang dinanti banyak orang yang sudah mengenalnya bila musimnya tiba. Apalagi jika ditambah ikan teri atau petai sebagai pelengkap. Tambah maknyus! Cara olah bumbunya juga tidak sulit, cukup dengan bawang merah, bawang putih, cabai, lengkuas, daun salam, gula dan garam. Itu saja.

Sebelum dimasak, bagian putiknya harus dibersihkan dulu dari serbuk sarinya. Sebab, jika tidak dipisahkan, putiknya akan berlendir dan memengaruhi rasa ketika diolah. Setelah itu, barulah putik kembang durian dicuci dengan air mengalir. Setelah itu, rebus kembang durian sebentar saja, untuk menghilangkan rasa getir dan getah bunganya.

Baca Juga :   13 Tips Liburan Bersama Si Buah Hati, Pernik Kecil Jangan Dilupakan

Kembang durian yang sudah matang memiliki tekstur yang kres, renyah dan sedikit kenyal. Serupa dengan jamur tiram atau ayam suwir. 

Untuk Anda yang tengah menjalani program diet, hati-hati. Tumis cengkaruk bisa bikin lupa berapa porsi nasi putih hangat yang sudah Anda makan. 

Penasaran? Bunga durian masih bisa Anda jumpai di pasar-pasar tradisional atapun di market place ketika musim durian datang seperti sekarang ini. Selamat mencoba!

____FOTO: Tumis cengkaruk yang siap disantap. (Dok.)

Artikel Terkait

Leave a Comment