Crepes dan kue leker cukup familiar di kalangan masyarakat. Penampakan kedua jenis penganan itu nyaris sama persis. Keduanya memiliki tekstur yang renyah, tipis dan tampilan yang mirip. Bahkan, saking miripnya, banyak orang yang menganggap jika crepes dan kue leker itu sama saja. Padahal, sebenarnya beda, lho.
Berikut perbedaan kue leker dan crepes, dirangkum dari berbagai sumber:
- Sejarah dan Negara Asal
Crepes berasal dari Eropa, tepatnya di sebuah wilayah yang berada di Prancis bagian barat, yaitu Bretagne. Makanan ini sebenarnya sudah ada sejak abad ke-13, sebelum akhirnya mendunia.
Istilah “crepes” berasal dari bahasa Latin, “crispa”, yang artinya “keriting”. Namun, di masa sekarang ini, istilah crepes melekat kepada panekuk kering dan tipis.
Sementara kue leker merupakan kuliner tradisional Indonesia yang berasal dari kota Solo. Nama makanan ini muncul sejak zaman dahulu, ketika banyak orang Belanda yang tinggal di Solo dan menyukai jajanan satu ini.
Setelah selesai memakannya, orang Belanda sering mengucap “lekker” yang berarti “enak”. Dari situlah tercipta namanya.
- Bentuk
Kue leker biasanya hanya memiliki satu lipatan, sedangkan crepes lebih dari satu lipatan. Oleh karena itu, crepes memiliki bentuk segitiga yang tebal akibat lapisan-lapisan tersebut, sedangkan kue leker hanya berbentuk setengah lingkaran. Hal ini mungkin juga dipengaruhi oleh wadah yang digunakan dalam proses pembuatannya.
Kue leker dibuat menggunakan wajan cembung bulat yang mirip seperti teflon dan mengakibatkan lapisan pinggirannya lebih tipis dibandingkan tengahnya. Berbeda dengan crepes yang dibuat menggunakan wajan datar dan rata agar topping-nya bisa disebar secara merata.





