samudrafakta.com

Sederet Peninggalan Sejarah Ini Jadi Indikasi Indonesia adalah Atlantis

Ilustrasi citra Benua Atlantik yang dideskripsikan oleh Plato. (AI Canva)
Kisah Benua Atlantis, peradaban maju yang tenggelam ditelan lautan, telah membangkitkan rasa penasaran manusia selama berabad-abad. Berbagai teori bermunculan terkait di manakah lokasi Atlantis sebenarnya. Salah satu yang paling menarik adalah teori yang menyebutkan bahwa benua yang hilang ini berada di Indonesia.

Teori-teori bahwa Atlantis berada di Indonesia berkembang setelah para peneliti menemukan banyak peninggalan sejarah di Indonesia, yang menurut mereka sama seperti yang dideskripsikan filsuf Yunani Kuno, Plato, dalam dialognya Timaeus dan Critias.

Karya dialog Plato itulah yang pertama kalinya ‘memperkenalkan’ Atlantis kepada peradaban manusia.

Beberapa penelitian dan penggalian telah dilakukan di Indonesia untuk mencari bukti keberadaan Atlantis.

Samudra Fakta merangkum beberapa bukti jejak peninggalan sejarah yang disebut oleh beberapa arkeolog menjadi bukti bahwa wilayah Indonesia pada masa lampau adalah benua Atlantis tersebut:

  1. Situs Gunung Padang

Pada tahun 2018, tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan National Geographic Indonesia melakukan penelitian di Situs Gunung Padang, di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa situs tersebut kemungkinan merupakan tempat pemujaan di masa lampau.

Baca Juga :   Inilah Alasannya Kenapa Sidoarjo Dijuluki Kota Delta

Situs ini diperkirakan berusia 25.000 tahun dan memiliki struktur yang kompleks, dengan terasering, punden berundak, dan batu-batu besar yang disusun rapi.

Struktur kompleks Situs Gunung Padang menarik perhatian banyak peneliti. Selain hasil temuan UGM, beberapa teori arkeologi lainnya menghubungkan situs tersebut dengan kemungkinan sisa-sisa dari peradaban Atlantis. Salah satunya teori yang ditulis oleh Danny Natawidjaja dkk. dalam artikel The Lost Civilization of Gunung Padang, dimuat dalam jurnal International Geology Review pada tahun 2014.

Kemegahan situs ini disebut oleh para peneliti menunjukkan adanya peradaban maju di masa lampau—yang dinilai sama dengan gambaran Plato tentang Atlantis.

Situs Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (Dok. SF)

Selain itu, pada situs ini juga ditemukan artefak seperti gerabah, kapak batu, dan arca yang menjadi indikasi adanya peradaban yang berkembang di sekitar situs pada masa lampau.

  1. Karakter Sungai Citarum

Plato, dalam dialognya, Timaeus dan Critias, mendeskripsikan Atlantis sebagai pulau yang terbagi menjadi dua bagian oleh kanal. Beberapa arkeolog, salah satunya Arysio Santos, peneliti Atlantis dari Brasil, menilai bahwa deskripsi Plato tersebut memiliki kemiripan yang mencolok dengan kondisi Pulau Jawa pada masa lampau.

Baca Juga :   Berkaca pada Kehancuran Troya: Ketika Negara Menjadi Tumbal Nafsu Sang Pangeran

Dahulu, menurut para arkeolog, Sungai Citarum disebut membelah Jawa menjadi dua bagian layaknya kanal yang digambarkan Plato.

– Suasana pemandangan sungai Citarum di kawasan Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Plato juga menyebutkan bahwa Atlantis memiliki dataran tinggi di bagian tengahnya, dikelilingi oleh tiga cincin air. Kondisi ini, menurut para arkeolog, dinilai sejalan dengan topografi Jawa, yang memiliki dataran tinggi di Jawa Tengah dan dikelilingi oleh lautan di tiga sisinya.

Artikel Terkait

Leave a Comment