samudrafakta.com

DHIBRA Gelar Santunan Nasional untuk Membangun Kejayaan Indonesia

DHIBRA bergerak dalam penghimpunan dana untuk menjalankan program-program Tarekat Shiddiqiyyah. Semacam lembaga amal, zakat, infak, dan sedekah (LAZIS) yang punya dua fungsi, yaitu menerima dan menyalurkan dana sosial yang dihimpun dari warga Shiddiqiyyah, lalu disalurkan kepada yang berhak menerima—seperti anak yatim piatu, fakir miskin, dan kaum dhuafa.

DHIBRA dibentuk untuk mewujudkan cita-cita Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah yang ingin agar murid-muridShiddiqiyyah terhindar dari cap “pendusta agama”. Untuk itu, Sang Mursyid merasa berkewajiban secara moral untuk membimbing murid-muridnya agar urusan duniawinya dapat bermanfaat dan mengarah kepada jalan yang benar sesuai petunjuk agama.

Untuk tujuan tersebut, maka perlu dibentuk wadah yang bisa menjadi sarana aplikasi cita-cita mulia tersebut. Hingga akhirnya dibentuklah DHIBRA. Melalui lembaga ini, murid-murid Shiddiqiyyah dapat menyalurkan hartanya secara benar, sehingga harta-bendanya bermanfaat di dunia dan akhiratnya.

DHIBRA menjalankan fungsi untuk menggali kekuatan sumber dana dari warga Shiddiqiyyah untuk kepentingan bergotong-royong dan tolong-menolong, baik di antara warga Shiddiqiyyah sendiri dalam ikatan persaudaraan tarekat (ukhuwwah tarekat); persaudaraan Islam (ukhuwwah Islamiyah), persaudaraan kebangsaan (ukhuwwah wataniyyah), dan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah basyariyyah). Dengan demikian, kegiatan-kegiatan DHIBRA mendatangkan manfaat bagi semua manusia—bukan hanya untuk warga Shiddiqiyyah saja.

Baca Juga :   THGB Menumbuhkan Cinta Tanah Air [2]: Peminat Selalu Tinggi Meski Sistem Pendidikannya ‘Berani Beda’

Santunan Nasional sendiri digelar secara periodik. Biasanya diselenggarakan bertepatan dengan event hari besar Islam maupun hari besar nasional. Misalnya, dalam momen maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal seperti saat ini; peringatan tahun baru Hijriah pada 1 Muharram; peringatan hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia setiap 17 Agustus; dan peringatan Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober.

Terkait kegiatan santunan ini, Kiai Muchtar Mu’thi selalu mendakwahkan agar semua orang—terutama warga Shiddiqiyyah—menyadari pentingnya acara santunan kepada anak yatim, yatim piatu, dan kaum dhuafa. Sebab, menurut ulama yang akrab disapa Kiai Tar tersebut, memberikan santunan merupakan bagian dari perwujudan cinta Tanah Air Indonesia, sekaligus cara agar selamat dari julukan pendusta agama, khususnya agama Islam.

Selain Santunan Nasional, ada santunan-santunan lain yang juga rutin diadakan. Antara lain, Santunan Rumah Layak Huni yang diadakan setahun sekali menjelang 17 Agustus; Santunan Insidentil yang diadakan berkaitan dengan bencana alam; dan Santunan Pendidikan berupa pemberian beasiswa untuk murid-murid tak mampu di Tarbiyah Hifdul Ghulam Wal Banat—sekolah yang dikelola Tarekat Shiddiqiyyah.

Baca Juga :   Ternyata Bersyukur Meningkatkan Level Kegembiraan dan Kesejahteraan

Semua santunan itu disalurkan oleh DHIBRA—sebagaimana kata Sang Mursyid KH. Moch. Muchtar Mu’thi dalam ceramah-ceramahnya—demi kejayaan Indonesia Raya.

—Foto: Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah KH. Moch. Muchgtar Mu’thi menyampaikan ceramah dalam acara Santunan Nasional ke-19 DHIBRA di Hotel Yusro, Jombang, Jawa Timur, Selasa, 3 Oktober 2023. (SF | Wijdan)—

Wijdan

Artikel Terkait

Leave a Comment