Presiden Prabowo Subianto menilai, ekonomi Indonesia bocor akibat sistem lama yang keliru. Ia janji memperbaikinya, tetapi tak menjelaskan detail mekanisme yang dia maksud.
Presiden RI Prabowo Subianto menuding sistem lama sebagai penyebab kebocoran ekonomi Indonesia. Menurutnya, kesalahan sistem itu sudah terlalu lama diterapkan dan melahirkan kebocoran besar yang merugikan rakyat.
“Yang masalah bagi kita adalah kesalahan sistem. Sistem ini yang memungkinkan kebocoran yang gila-gilaan, yang luar biasa. Karena itu, kita harus berani memperbaiki sistem,” kata Prabowo, saat menghadiri akad massal 26.000 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9).
Meski menyoroti kebocoran sistemik, Prabowo tak merinci bentuk sistem apa yang dimaksud. Ia hanya menyebut “perbaikan bisa dilakukan melalui efisiensi anggaran dan pengamanan sumber daya alam”.
Ia meyakini, jika langkah itu berhasil, sumber daya berupa uang bisa diarahkan ke investasi dan hilirisasi.
“Sehingga kita bisa membantu rakyat kita yang berpenghasilan rendah supaya dinikmati oleh rakyat kita. Supaya ada kesejahteraan yang dirasakan rakyat kita. Itu tekad kita dan saya yakin kita sampai ke sana,” ucapnya.
Prabowo juga menegaskan komitmennya pada sumpah jabatan. “Saya disumpah untuk itu dan saya bertekad melaksanakan itu. Rekan-rekan saya juga bertekad berjuang bersama saya. Kita tak akan mundur setapak pun, kita akan melaksanakan sumpah kita kepada bangsa dan rakyat,” ujarnya.
Namun, janji memperbaiki sistem yang disebut bocor itu belum disertai dengan penjelasan konkret mengenai reformasi apa yang akan ditempuh pemerintahannya.***





