samudrafakta.com

“Phising” Menggila di Korsel hingga Orang Berpengaruh Jadi Sasaran, Bagaimana dengan Keamanan di Indonesia?

Ilustrasi ancaman pishing. | FOTO: Canva

IDADX mengeklaim telah menerima 26.675 laporan serangan phishing pada periode kuartal I 2023. Sedangkan, pada periode kuartal 4, 2022 hanya terdapat sekitar 6.106 laporan phishing. Hal tersebut mengalami kenaikan sebanyak 20.569 laporan.

Laporan IDADX terkait laporan korban pishing di Indonesia pada tahun 2023. | FOTO: Tangkapan layar idadx.id

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dalam Laporan Tren Kasus Korban Phishing di Indonesia 2024, juga mencatat bahwa korban phishing di Indonesia meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir.

Korban phishing di Indonesia, menurut laporan Kemenkominfo, mencapai puncaknya tahun lalu, 2023, dengan peningkatan sebesar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya, 2022.

Kasus-kasus ini melibatkan berbagai sektor, mulai dari perbankan dan keuangan, e-commerce, hingga layanan media sosial.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, dalam sebuah kesempatan pernah menyatakan kekhawatirannya terhadap tren meningkatnya kasus phishing di Indonesia.

“Phishing telah menjadi ancaman serius bagi keamanan data dan privasi masyarakat. Kami bekerja keras untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi masyarakat dari penipuan online ini,” ujarnya dalam konferensi pers pada 21 Februari 2024 lalu.

Baca Juga :   Hati-Hati Terjebak Rayuan “Like” dan “Subscribe”
Menkominfo Budi Arie Setiadi. | FOTO: Kemenkominfo

Menurut data Kemenkominfo, sebagian besar korban phishing adalah pengguna internet yang kurang berhati-hati atau kurang memahami risiko keamanan daring. Para pelaku phishing sering kali memanfaatkan momen-momen penting, seperti liburan atau perayaan, untuk mengirimkan email palsu, pesan teks, atau membuat situs web palsu yang menyesatkan.

Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, Budi Arie menjelaskan, Kominfo telah melakukan berbagai langkah, termasuk kampanye penyuluhan, peningkatan pemantauan jaringan, dan kerja sama dengan pihak berwenang serta sektor swasta.

“Kami mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mereka, memverifikasi setiap komunikasi online, dan melaporkan kasus phishing yang mereka temui,” tambah Budi Arie.

Kasus-kasus korban phishing yang terus meningkat ini menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran tentang risiko keamanan cyber di Indonesia. Dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan penipuan online seperti phishing dapat diminimalkan, sehingga masyarakat dapat merasa lebih aman dan terlindungi dalam beraktivitas daring.◼︎

Artikel Terkait

Leave a Comment