samudrafakta.com

Misteri Waktu: Dia Bisa Menjadi Sumber Semangat Sekaligus Menghanyutkan

Banyak orang merasa seolah-olah tahu apa itu waktu, tetapi ketika diminta untuk menjelaskannya, malah kebingungan. Kenapa? Karena waktu adalah sesuatu yang diketahui sekaligus tak diketahui. Dia adalah misteri.

Filsuf Agustinus dari Hippo (354 – 430 M) sangat kebingungan ketika ia ditanya tentang waktu. Dia hanya bisa menjawab, “Jika tak seorang pun mengajukan pertanyaan (tentang waktu), aku tahu. Tetapi, jika seseorang mengajukan pertanyaan, dan aku mau memberi penjelasan, aku tidak tahu lagi.”

Kahlil Gibran (1883 -1931) juga bingung, sama seperti Agustinus, ketika membahas waktu. Dalam bukunya, The Prophet, ada satu bab yang menceritakan ketika seorang ahli astronomi bertanya pada gurunya, “Guru, bagaimanakah perihal waktu?”

Sang Guru menjawab, “Engkau ingin mengukur sang waktu, yang tiada ukur dan tanpa ukuran. Bukankah sang waktu itu—sebagaimana hakikat cinta—tiada mengenal batas ukuran, serta tak dapat dibagi? Awwal itu tidak bisa diukur. Kapankah ‘paling awal’ itu, susah mengukurnya. Akhir juga tidak bisa diukur. Paling akhir itu kapan? Dibagi-bagi juga susah.”

Baca Juga :   Libur Nataru, Bandara Juanda Dirikan Posko Terpadu

Menurut Kahlil Gibran, waktu hanya berjalan. Dan tidak ada batasnya.

Sama seperti cinta. Cinta itu tidak ada batasnya. Tidak ada seorang pun yang bisa membatasi cinta. Cinta sejati itu utuh, tidak bisa dibagi. Tidak bisa, misalnya, seorang lelaki punya empat istri, lalu cintanya dibagi-bagi, di mana masing-masing istri dapat 25 persen cinta. Tidak bisa seperti itu.

Orang jatuh cinta pasti utuh. Kalau punya empat istri, berarti masing-masing jatahnya seratus persen.

Jadi, apa itu cinta? Apa itu waktu? Ya, itu tadi: waktu seperti cinta. Utuh dan mengalir. Sudah, itu saja jawaban Sang Guru dalam The Prophet.

Tetapi, apabila ada keharusan dalam pikiran untuk membagi-bagi waktu, misalnya dalam ukuran musim semi dan musim dingin, maka, kata Sang Guru, biarkanlah tiap musim merangkum musim lainnya.

Kalau waktu harus dibagi-bagi, seperti analogi cinta tadi, lampauilah jumlahnya, buanglah kuantitasnya, jadikan satu, serta biarkan masa kini selalu memeluk masa lampau. Itulah penjelasan Kahlil Gibran, di mana ini menguatkan Agustinus: Bahwa waktu tidak gampang untuk dijelaskan.

Baca Juga :   Kasus Covid-19 Sedang Naik, Menparekraf Imbau Liburan Nataru Pakai Masker

Malin ibn Nabi, seorang sosiolog dan ahli sejarah Islam, juga pernah berusaha menjelaskan waktu. Kata dia, waktu adalah sungai yang mengalir ke seluruh penjuru sejak dahulu kala, melintasi pulau, kota dan desa, membangkitkan semangat atau meninabobokan manusia.

Ia, sang waktu, diam seribu bahasa, sampai-sampai manusia sering tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya—walaupun segala sesuatu selain Tuhan tidak akan mampu melepaskan dirinya dari waktu.

Bila Anda menikmati waktu dengan selalu bersantai, Anda akan kaget, karena tiba-tiba waktu sudah habis.

Misalnya, Anda punya kewajiban menyelesaikan ujian, tetapi Anda tidak memanfaatkan waktu Anda untuk mempersiapkannya. Anda santai-santai saja menghabiskan waktu dengan jalan-jalan, main-main, pokoknya yang tidak ada hubungannya dengan persiapan ujian. Ketika masa ujian tiba, Anda bingung karena belum siap. Itulah waktu yang meninabobokan Anda.

Namun, sebaliknya, waktu juga jadi sumber semangat. Misalnya, ketika Anda ingat waktu ujian sudah sangat dekat, Anda berusaha mengejar materinya dengan belajar semakin giat, karena merasa terburu waktu. Dan ketika ujian berlangsung, Anda sudah siap, lalu bisa menjalaninya dengan lancar.

Baca Juga :   Sakala, Pulau di Ujung Jawa Timur yang Estetik secara Fisik dan Etnik 

Itulah waktu. Dia punya dua kekuatan yang saling melengkapi, atau bisa juga dibaca saling kontradiksi, tergantung kita memanfaatkannya.

Lalu, bagaimanakah kita memanfaatkan tahun 2023 yang segera berlalu ini? Apakah kita benar-benar memanfaatkannya, ataukah terlena di dalamnya?

Mari kita introspeksi. Agar kita semua tidak menjadi manusia yang rugi.*

Redaksi Samudra Fakta

Artikel Terkait

Leave a Comment