samudrafakta.com

Shopee Indonesia Kembali PHK Karyawannya

JAKARTA| SAMUDRA FAKTA —Shopee Indonesia kembali melakukan PHK karyawan. Perusahaan menyebutkan alasannya untuk meningkatkan efisiensi operasional.

“Shopee melakukan langkah penyesuaian sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional,” kata juru bicara Shopee Indonesia, dalam keterangan resminya, seperti dikutip Jumat (10/3).

Tidak disebutkan berapa banyak pegawai yang terdampak. Namun juru bicara Shopee hanya menyebutkan akan memberikan dukungan bagi karyawan tersebut.

Proses ini dipastikan Shopee dilakukan dengan mengikuti perundang-undangan. Yakni dengan pemberitahuan 14 hari kerja sebelum tanggal kerja terakhir.

“Shopee berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi karyawan yang terdampak dari keputusan ini. Proses ini dilakukan mengikuti perundang-undangan dengan masa pemberitahuan 14 hari kerja sebelum tanggal kerja terakhir,” ungkap juru bicara Shopee Indonesia.

Mereka yang terdampak juga akan mendapatkan pesangon. Yakni sesuai ketentuan UU dan tambahan sau bulan gaji. Khusus bagi karyawan muslim tetap akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) sesuai ketentuan berlaku.

“Seluruh karyawan yang terdampak juga masih dapat menggunakan asuransi kesehatan perusahaan hingga 3 bulan setelah hari kerja terakhir,” jelasnya.

Juru bicara Shopee menjelaskan perusahaan memastikan operasional bisnis dan layanan tidak akan terpengaruh karena adanya keputusan ini.

“Shopee Indonesia memastikan langkah ini tidak akan mempengaruhi operasi bisnis dan layanan kami kepada seluruh Penjual, Pembeli dan Mitra kami,” kata juru bicara Shopee Indonesia.

Sebelumnya Shopee Indonesia juga melakukan langkah serupa pada September lalu. Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengonfirmasi keputusan tersebut.

Berdasarkan kabar yang beredar saat itu, karyawan Shopee Indonesia yang terdampak mencapai 3% dari total pegawai seluruhnya.

Sementara itu, Sea Limited, perusahaan induk Shopee, baru saja mengumumkan profit pekan ini. Ini menjadi kali pertama bagi perusahaan membukukan untung sejak berdiri pada 2019.

Sea Ltd, perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa New York, melaporkan laba bersih US$ 422,8 juta (Rp 6,5 triliun) sepanjang kuartal IV/2022. Pada periode yang sama tahun lalu, Sea melaporkan rugi US$ 616,3 juta.

Keberhasilan induk usaha Shopee dan Garena tersebut adalah pemangkasan biaya penjualan dan pemasaran sebesar US$ 746 juta. Biaya penunjang pendapatan juga menyusut US$ 157 juta.

CEO Sea Ltd Forrest Li mengatakan tahun 2022 adalah tahun evolusi bagi Sea, yang memiliki tiga bisnis utama yaitu gim (Garena), ecommerce (Shopee), dan fintech (SeaMoney).

“Ketidakpastian makroekonomi membuat kami secara tegas mengubah fokus ke efisiensi dan profitabilitas. Hasilnya, kami melihat perkembangan signfikan di bottom line,” kata Li.

Shopee juga mencatatkan EBITDA yang positif untuk pertama kalinya sejak berdiri, yaitu US$ 196,1 sepanjang kuartal IV/2022. Perusahaan ecommerce tersebut membukukan perkembangan signifikan di pos pendapatan dan biaya operasional.

EBITDA positif menunjukkan bahwa operasi perusahaan telah menghasilkan profit, tetapi belum memperhitungkan beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.

“Di pasar Asia, kami terus berupaya untuk memperkuat posisi kami sebagai pemimpin sekaligus mengejar profitablitas. Di Brasil, kami fokus mendorong profitablitas,” kata Li.

(Yadi)

Leave a Comment