samudrafakta.com

Lailatul Qadar adalah ‘Bonus’ untuk Umat Nabi Muhammad yang Berumur Pendek

Ilustrasi malam Lailatul Qadar. SF

Umat Nabi Muhammad, kata Gus Baha, rata-rata berusia 60-an tahun. Artinya, dengan ‘jatah usia’ tersebut, umat Nabi Muhammad memiliki kesempatan berpuasa Ramadhan sekaligus mendapati Lailatul Qadar sebanyak 52 kali—dengan perhitungan, biasanya kebanyakan orang mengawali berpuasa di usia 8 tahun.

“Orang-orang sekarang berpuasa kira-kira (mulai usia) 8 tahun. Kalau umurnya 60 tahun, puasa berapa kali itu? Jadi, 60 tahun kurangi 8 tahun, berarti 52 tahun. Lima puluh dua tahun dikali 83 tahun, wah banyak sekali,” lanjut Gus Baha.

“Lailatul Qadar itu kan, anggaplah, sama dengan 83 tahun. Wah, itu sudah melampaui (usia kaum) Nabi Nuh,” terang Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.

Karena itulah, Gus Baha menjelaskan, umat Nabi Muhammad sangat istimewa. Kelak di akhirat akan ditempatkan di surga yang paling bagus. “Makanya umat Nabi Muhammad itu suarganya paling atas. Karena mendapatkan Lailatul Qadar,” ucap dia.

Gus Baha mengatakan, jika melihat riwayat tersebut, berarti setiap umat Nabi Muhammad yang mengisi setiap Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan positif dan tidak melakukan maksiat, pasti akan mendapatkan Lailatul Qadar.

Baca Juga :   Menag: 1 Ramadhan Jatuh pada Hari Kamis

“Asal tidak maksiat, menurut saya pasti mendapat Lailatul Qodar,” tegasnya.

“Asal puasa, asal selalu berjamaah shalat Isya, shalat Tarawih, itu dapat Lailatul Qadar,” tuturnya.

Dasar Gus Baha menyimpulkan itu adalah sebuah hadits Nabi Muhammad yang menjelaskan bahwa setiap orang Islam yang melaksanakan puasa Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala hanya dari-Nya, maka ia akan mendapatkan Lailatul Qadar.

Wong Nabi Muhammad dawuh (menasihati) tidak demikian. Yang penting, man shoma Ramadhana imanan wahtisaban, ya dapat Lailatul Qadar,” ungkapnya.

Hadits tersebut, menurut Gus Baha, secara tidak langsung ingin memberi tahu bahwa, barang siapa yang pada saat Lailatul Qadar pergi melaksanakan shalat sunnah Tarawih, tidak punya rasa dengki, hatinya tulus semata ingin mencari ridha Allah, maka ia akan dapat Lailatul Qadar.◼︎

Artikel Terkait

Leave a Comment