samudrafakta.com

Kisah Rose Geil, Perempuan AS Berjenggot Lebat

Rose Geil, 31 tahun, adalah seorang perempuan istimewa. Perempuan asal Amerika Serikat (AS) ini mengalami pertumbuhan bulu badan yang tidak bias. Dia mengalami sindrom ovarium polikistik yang menyebabkan pertumbuhan rambut berlebih di tubuhnya. Namun demikian, dia mendapatkan banyak dukungan agar bisa menjadi dirinya sendiri apa adanya.

Selama bertahun-tahun Rose berusaha menjaga penampilannya agar bisa seperti perempuan pada umumnya. Ia menghilangkan bulu yang tumbuh di badannya dengan perawatan laser profesional, waxing, mencabut dengan pinset, dan menggunting bulu yang tumbuh di wajahnya. Rose bahkan membeli pinset mahal untuk menjaga tubuhnya bebas dari bulu.

Namun, setelah 25 tahun, Rose memutuskan untuk berhenti menghilangkan bulu-bulu di tubuhnya.

Tak peduli seberapa teliti Rose dalam menghilangkan tiap helai rambut yang ada di tubuhnya, pasti ada saja helai bulu yang tampak setiap pulang dari pesta atau pertunjukan. Proses menghilangkan rambut ini memakan banyak waktu, uang, dan energi yang terasa sangat melelahkan bagi Rose.

Rose Geil mengalami sindrom ovarium polikistik sejak usia 13 tahun. Dia memiliki banyak rambut di wajahnya. Dia harus mencukurnya setiap hari karena obat-obatan tidak membantu mengatasi gejalanya. Jika ditotal, Rose telah menghabiskan sekitar 25 tahun menggunakan pisau cukur pada wajahnya. Setiap hari dia merasa kesakitan saat mencukur wajahnya–yang kadang harus dilakukan lebih dari sekali.

Baca Juga :   Ingin Berobat di Malaysia? Simak 5 Tips Jitu Agar Perjalanan Medis Lebih Optimal

Hingga akhirnya Rose memutuskan berhenti mencukur. Sekarang  menjadi seorang wanita dengan jenggot dan dia merasa bahagia dengan keputusannya.

Rose tampil di acara di TV nasional di  Inggris, This Morning, dan menceritakan pengalamannya tumbuh dewasa dengan kondisi ini, serta bagaimana kondisi tersebut membuatnya takut mengekspresikan kepribadiannya yang sejati.

“Dulu, saya tidak bisa menjadi diri saya yang sebenarnya. Daripada diolok-olok, saya lebih memilih bersembunyi. Ketika masih kecil, saya bahkan tidak sepenuhnya berpartisipasi di sekolah karena perasaan ini. Saya bahkan selalu mengenakan pakaian dengan leher tinggi dan lengan panjang untuk menyembunyikan masalah saya,” katanya kepada pembawa acara.

Namun, alih-alih mendapat kritik dari orang-orang jahat di internet, Rose justru mendapatkan dukungan. Dan dia merasa terbantu oleh media sosial yang membantunya agar berhenti mencukur dan membiarkan kepribadiannya “bersinar.”

Setelah dia mulai membagikan foto-foto dirinya di media sosial, dia dengan cepat menemukan kelompok yang mendukungnya.”Sebelum punya jenggot, saya sudah mengikuti beberapa akun milik wanita dengan jenggot atau orang lain yang tidak terikat oleh tampilan atau peran gender yang biasa,” kata Rose.

Baca Juga :   Bangun Ketahanan Kesehatan, RI Siap Ekspor Produk Farmasi ke Afrika

“Inspirasi itu ada, dan itu adalah hal yang indah.”

Menjadi berbeda dan tidak mengikuti standar kecantikan masyarakat adalah hal yang sangat berani. Perbedaan kita seharusnya dirayakan, dan sangat menyenangkan mengetahui bahwa banyak orang yang mendukung Rose dan memberinya semangat.

Dia berhak melakukan apa pun yang membuatnya merasa nyaman dan percaya diri. Rose Geil adalah seorang wanita yang bahagia dengan jenggotnya.

(Farhan)

Artikel Terkait

Leave a Comment