samudrafakta.com

Ketum PBNU Klaim Mau Kasih Contoh Pengelolaan Tambang yang Benar

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Foto:IST
JAKARTA — Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menegaskan bahwa PBNU akan memberikan contoh dalam mengelola sumber daya alam secara benar setelah mendapatkan izin tambang dari pemerintah. Hal ini diungkapkan sebagai upaya untuk menunjukkan komitmen dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

“Kami akan menolak jika pengelolaan SDA tidak benar. Kami ingin menunjukkan cara yang benar,” kata Yahya dalam acara Halaqoh Ulama Strategi Sosial dan Posisi Fiqh dalam Masyarakat Plural: “Menyikapi Fatwa MUI Terikat Ijtima’ Ulama Soal Salam Lintas Agama” di Plaza Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2024).

Yahya mengungkapkan bahwa tambang bisa membawa mudarat jika tidak dikelola dengan baik. Ia berjanji untuk menunjukkan cara yang benar dalam pengelolaan tambang. “Mudarat itu terjadi karena caranya tidak benar. Nanti lihat saja cara kami,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tambang bisa dianggap haram tergantung dari cara pengelolaan dan asal usulnya. Menurutnya, masalah kehalalan dimulai dari tahap pengelolaan, apakah memperhatikan lingkungan dan kehidupan hayati di sekitar tambang atau tidak.

Baca Juga :   Gus Mus: Tugas PBNU Bukan Memenangkan Pilpres, tetapi Memenangkan Indonesia

“Jika ada yang bilang tambang itu haram, itu karena cara pengelolaan dan penggunaannya. Asal usul dan cara pengelolaannya yang membuatnya haram,” kata Yahya.

Yahya memberikan contoh bahwa ayam goreng yang halal bisa menjadi haram jika prosesnya salah. Dengan analogi ini, NU menerima tambang selama asal usulnya jelas dan pemanfaatannya benar.

“Kalau asal usul dan penggunaannya salah, bukan cuma tambang, ayam goreng bisa haram. Kalau ayamnya dicuri atau disembelih tidak benar, digunakan untuk judi, meski ayam goreng itu tetap haram. Tambang juga begitu, kita harus lihat asal usulnya,” jelas Yahya.

Artikel Terkait

Leave a Comment