samudrafakta.com

Jurus Capres-Cawapres Gaet Gen Z-Milenial, Mendadak Live di Tiktok hingga Aplikasi Foto Bareng

Ia menyampaikan bahwa untuk dapat memahami bahasa anak muda, maka ketiga capres-cawapres dalam berkampanye di TikTok tidak boleh memaksa. “Sebaiknya para calon lebih banyak mendengarkan dan dialogis. Karena anak muda ini hanya ingin didengar,” ujarnya.

Praktisi Media Sosial Enda Nasution menilai momentum bagi para pasangan capres-cawapres 2024 aktif masuk ke media sosial TikTok menjadi lumrah, sekaligus sebagai medium pencitraan.

“Punya dampak meningkatkan citra bahwa calon pasangan capres dan cawapresnya mengenal teknologi terbaru dan familiar dengan trend yang digemari oleh generasi Milenial dan generasi Z,” papar Enda di Jakarta, Kamis (4/4/2024).

Terlebih periode kampanye semakin mendekati akhir.  Masing-masing tim pemenangan capres-cawapres harus memaksimalkan seluruh kanal dan platform. “Terutama yang tidak terlalu membutuhkan banyak biaya yang salah satunya tentu media sosial dan khususnya Tik Tok,” jelas Enda.

“Dalam hal ini teknologi digital seringkali hadir sebagai medium pencitraan, paling mudah kita lihat bagaimana cita-cita masing-masing capres dan cawapres dibuat menggunakan AI (artificial intelligence).”

Baca Juga :   Suara PKB Melejit Dibanding 2019, Kata Gus Ipul Bukan Hanya karena Ketum, Tapi Kerja Kiai NU

Meski demikian hal yang patut dicatat para paslon, penggunaan sosial media tidak selalu memiliki dampak meningkatkan jumlah pemilih ataupun elektabilitas. Hal yang bisa berefek adalah keterkenalan di digital atau buzzword dari para paslon. “Untuk menunjukkan bahwa sang capres atau cawapresnya itu penuh inovasi,” kata Enda.

 ___Foto:Tangkapan Layar

Artikel Terkait

Leave a Comment