samudrafakta.com

Jaringan Gusdurian di Antara Manuver Yenny, Prabowo, dan Prinsip Non-Politik

Prabowo, Yenny, dan ‘Restu’ Ny. Sinta

Sementara itu, soal ke mana dukungan Yenny Wahid—yang dianggap punya pengaruh kuat dan merepresentasikan Gusdurian—Ujang Komarudin memprediksi, Yenny berpeluang besar mengarahkannya kepada Prabowo Subianto. “Prabowo punya potensi untuk bisa didukung oleh kalangan Gusdurian, yang pemimpinnya tentu Yenny Wahid sendiri, anaknya Gus Dur sendiri,” kata Ujang, dikutip Kamis, 7 September 2023.

Jika Prabowo berhasil mendapatkan ceruk suara yang dianggap direpresentasikan oleh Yenny, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review tersebut, itu bisa memperkuat Koalisi Indonesia Maju untuk meraup suara Gusdurian di Jawa Timur. Dan dukungan itu, kata Ujang, tak akan didapat Prabowo jika Cak Imin masih ada di dalam koalisinya.

Prabowo Subianto sendiri tercatat sangat aktif berkomunikasi dengan Ciganjur. Menurut penelusuran Tim Samudra Fakta, Capres Koalisi Indonesia Maju itu beberapa kali sowan ke kediaman Gus Dur itu sejak tahun 2018 lalu.

Pada 16 Agustus 2023, Juru Bicara Partai Gerindra Andre Rosiade mengaku bakal menemui Yenny Wahid. Kata dia, Gerindra sudah berbincang dengan Yenny.

Baca Juga :   PBNU Anggap Prabowo-Gibran sebagai Keluarga, Siap Menjadi 'Back Up' Demi Kemaslahatan 

Menurut Andre, Prabowo dan keluarga Gus Dur punya kedekatan. “Sejak Pak Prabowo aktif di militer, beliau secara rutin sudah sering ke Ciganjur bertemu dengan Gus Dur. Memang dekat, Pak Prabowo sangat dekat dengan almarhum Gus Dur dan juga keluarga,” sebut Andre.

Namun, rencana pertemuan yang disebut Andre tersebut belum sempat terealisasi pada bulan Agustus. Bisa jadi karena Cak Imin dan PKB masih ada dalam ruang koalisi dengan Partai Gerindra.

Pertemuan itu baru bisa berlangsung setelah PKB keluar dari Koalisi Indonesia Maju. Bahkan, Yenny yang aktif mendatangi Prabowo.

Pada Rabu sore, 6 September 2023—atau 4 hari setelah Anies dan Cak Imin mendeklarasikan diri—Yenny Wahid datang ke kediaman Prabowo Subianto, di Jl. Kertanegara, Jakarta Selatan. Dia bertemu dengan Prabowo selama sekitar satu jam. Menjelang akhir pertemuan, Ny. Sinta Nuriyah Wahid menyusul ke Kertanegara. Dan usai pertemuan, Yenny menyebut Prabowo merupakan top list kandidat kuat yang didukung pada Pilpres 2024.

Yenny mengaku punya banyak kesamaan dengan Prabowo. “Bagi kami, Pak Prabowo ini top list. Jadi, realitas paling utama karena ada kesamaan-kesamaan visi. Jadi, secara rasional itu mungkin kita sudah bisa punya kesamaan-kesamaan,” kata Yenny.

Baca Juga :   PDIP Unggul Di Pileg Tetapi Jeblok di Pilpres, Hasto Sebut Anomali Demokrasi

Yenny juga menyatakan, di tengah kondisi geopolitik yang berkecamuk, Indonesia membutuhkan pemimpin yang paham situasi tersebut. Dan dia menilai Prabowo merupakan sosok yang tepat dan memahami dinamika geopolitik dunia.

“Nah, pemimpin yang akan memimpin Indonesia ke depan harus mengerti dinamika geopolitik. Orang yang harus punya kemampuan strategi tinggi. Saya rasa orang seperti Pak Prabowo ini punya kemampuan seperti itu,” ucapnya.

Yenny juga menyebut bahwa ibundanya, Ny. Sinta, merestui, bahkan mendoakan Prabowo, ketika Ny. Sinta menyusulnya ke kediaman Prabowo.

Menurut Yenny, dalam mengambil suatu keputusan, dia selalu menggunakan pertimbangan rasional dan spiritual. Dalam pertimbangan rasional, kata Yenny, dia memiliki banyak kesamaan dengan Prabowo. Yenny juga menyebut banyak kiai NU yang bersimpati ke Prabowo. Sedangkan dalam pertimbangan spiritual, dia harus terlebih dulu berziarah makam Gus Dur di Jombang, Jawa Timur.

Di sisi lain, Bacapres PDIP Ganjar Pranowo juga pernah sowan ke Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Minggu, 13 Agustus malam. Hanya saja, tak banyak pernyataan Yenny soal kunjungan Ganjar tersebut.

Baca Juga :   Koalisi Perubahan: Dibentuk Paling Dulu, Tanda-Tandanya Juga Bakal Bubar Duluan

Artikel Terkait

Leave a Comment