samudrafakta.com

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Ini Daftar Jejak Letusannya Sejak Tahun 1881

SURABAYA | SAMUDRA FAKTA – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Rabu (9/11) kemarin sore. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan aktivitas vulkanik erupsi yang terjadi di Gunung Semeru berupa abu yang terlempar sekira 1.500 meter di atas puncak gunung berapi itu.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian mengatakan, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 0 detik pada pukul 15.50 WIB.

“Kolom abu terpantau berwarna putih hingga abu-abu dengan intensitas tebal ke arah timur laut,” kata Mukdas dalam keterangannya, dikutip Kamis (10/11).

PVMBG merekomendasikan masyarakat, pengunjung, atau wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Baca Juga :   Gunung Semeru Dua Kali Meletus Pagi Ini, PVMBG Langsung Tetapkan Level Siaga

Jejak Letusan Gunung Semeru

Gunung Semeru pernah mengalami erupsi dahsyat pada pada Sabtu, 4 Desember 2021 silam. Gunung Semeru pertama kali tercatat mengalami erupsi pada tahun 1818.

Berikut catatan erupsi Gunung Semeru, yang dilansir dari berbagai sumber:

1. Letusan di tahun 1818 hingga 1913, tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.

2. Tahun 1941-1942, terjadi aktivitas vulkanik dengan durasi panjang. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan lelehan lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942. Saat itu letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter. Material vulkanik hingga menimbun pos pengairan Bantengan.

3. Gunung Semeru juga mengalami beberapa aktivitas vulkanik tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, 1960.

4. 1 Desember 1977, guguran lava menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar. Volume endapan material vulkanik yang teramati mencapai 6,4 juta m3. Awan panas juga mengarah ke wilayah Besuk Kobokan. Saat itu sawah, jembatan dan rumah warga rusak.

Baca Juga :   Kabupaten Lumajang Darurat Bencana 14 Hari Imbas Banjir Lahar Dingin Semeru

5. Tahun 1978 – 1989, PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Dan kembali terjadi aktivitas vulkanik pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008.

6. Tahun 2008 tercatat beberapa kali erupsi, yakni pada rentang 15 Mei hingga 22 Mei 2008. Teramati pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter.

Artikel Terkait

Leave a Comment