samudrafakta.com

Beberapa Lembaga Survei Sebut Warga NU Paling Banyak Pilih PDIP dan Ganjar

JAKARTA | SAMUDRA FAKTA—Beberapa lembaga survei di Indonesia mengklaim bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan bakal calon presiden (bacapres) yang diusungnya, Ganjar Pranowo, paling favorit bagi warga Nahdlatul Ulama (NU).

Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny J.A., yang dirilis pada Senin, 4 September 2023 mencatat bahwa elektabilitas PDIP di kalangan warga nahdliyin mencapai 21,9 persen.

PDIP—menurut versi LSI Denny J.A.—mengalahkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang notabene lahir dari kalangan NU. PKB—bersama Partai NasDem—baru saja mendeklarasikan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai cawapresnya Anies Baswedan pada Sabtu, 2 September 2023—atau dua hari sebelum hasil survei Denny J.A. ini dirilis.

Menurut hasil survei LSI Deny J.A., elektabilitas PKB di kalangan warga NU tercatat hanya 11,6 persen. Berada di posisi ketiga, di bawah PDIP dan Partai Gerindra.  

”Pemilih NU yang ke PKB hanya 11,6 persen. Bahkan, lebih banyak pemilih NU yang ke PDIP. Itu sebanyak 21,9 persen, kata Denny J.A., melalui kanal YouTube miliknya, Senin, 4 September 2023.

Baca Juga :   KH. Bisri Syansuri (2): Pejuang dan Politisi yang Teguh pada Fikih, demi Indonesia

Menurut Denny, meski NU telah melahirkan PKB, namun pemilih nahdliyin menyebar ke banyak partai. PDIP dan Gerindra menempati posisi teratas. Di bawah PDIP ada Partai Gerindra, yang elektabilitasnya di kalangan nahdliyin mencapai 13,6 persen.

Di bawah PKB, di posisi keempat, ada Partai Golkar dengan 11,2 persenhanya kalah 0,4 persen dari PKB. Hanya selisih beberapa poin saja. Sama-sama 11. Golkar 11,2 persen, kata Denny.

Menurut analisa Denny, elektabilitas PKB di kalangan warga nahdliyin dipengaruhi oleh faktor sejarah antara Ketum PKB Muhaimin Iskandar dengan salah satu pendiri PKB, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Denny menyebut, sebagian pemilih NU masih memendam kekecewaan kepada Cak Imin yang dianggap telah menyingkirkan Gus Dur. Apalagi,hingga saat ini, friksi itu masih diembuskan oleh keluarga Gus Dur, terutama oleh putri Gus Dur, Yenny Wahid.

Itu sebabnya mengapa di kalangan pemilih NU, PKB bahkan bukan partai favorit, paparnya.

Denny tak mengungkap jumlah responden dalam surveinya dan kapan survei itu diadakan. Termasuk metode dan margin of error yang digunakan dan tercatat dalam survei tersebut, Denny tak menjelaskannya.

Baca Juga :   Konsesi Tambang untuk Ormas Keagamaan Dinilai sebagai ‘Barang Jualan’ 

Artikel Terkait

Leave a Comment