samudrafakta.com

Banjir Bandang Sumbar: Korban Tewas Jadi 50 Orang, 27 Dilaporkan Hilang

Tim pencarian dan pertolongan (SAR) saat menjalankan tugas di Kabupaten Agam, Senin (13/4/20224) lalu. Foto:SAR

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyatakan pihaknya telah berupaya mencegah potensi banjir lahar dingin akibat curah hujan tinggi di sekitar kawasan erupsi Gunung Marapi. Upaya mitigasi dilakukan melalui pemetaan potensi banjir, pengerukan sedimentasi lahar dingin, pembenahan aliran sungai, serta imbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana.

“Untuk jangka panjang, kita telah merencanakan pembangunan cek dam di 25 aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi, serta mempertimbangkan relokasi pemukiman di bantaran sungai,” jelas Mahyeldi dilansir laman Pemprov Sumbar, Senin (13/5/2024). Namun, mitigasi jangka panjang membutuhkan waktu, sementara curah hujan tinggi terus mengakibatkan banjir lahar dingin meluas.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan kondisi geografis Sumatera Barat yang berada di antara Samudra Hindia dan deretan Pegunungan Bukit Barisan menyebabkan hujan cenderung terjadi sepanjang tahun dengan musim kemarau yang sangat pendek. Dwikorita mengapresiasi kesiapan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam mitigasi bencana, namun mengakui skala bencana kali ini sangat besar karena curah hujan tinggi dan erupsi Gunung Marapi.

Baca Juga :   Tanah Jawa Berkirim Tanda?

Ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem setidaknya hingga pekan depan dan terus memantau informasi peringatan dini cuaca yang dirilis BMKG. “Kami mendukung upaya mitigasi bencana di Sumbar melalui informasi peringatan dini cuaca ekstrem dan prakiraan cuaca,” ujarnya.

Artikel Terkait

Leave a Comment